Toyota Avanza Kecelakaan di Bali, Kenali Empat Penyebab Pecah Ban

Dia Saputra - Jumat, 10 Januari 2020 | 15:20 WIB

Mobil Toyota Avanza berwana putih dengan Nopol DK 1038 SQ, mengalami kecelakaan tunggal tunggal di By Pass Ida Bagus Mantra, Kusamba, Klungkung, Bali, Jumat (10/1/2020). (Dia Saputra - )

GridOto.com - Satu unit Toyota Avanza berkelir putih alami kecelakaan tunggal di By Pass Ida Bagus Mantra, Kusamba, Klungkung, Bali, Jumat (10/1/2020).

Penyebab kecelakaan tunggal yang dialami Toyota Avanza bernopol DK 1038 SQ ini adalah pecah ban belakang.

Beruntung dalam kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa, namun pengemudi luka di bagian kaki.

"Saat ini kakak saya (I Ketut Tantra) sudah dilarikan ke UGD RSUD Klungkung," ujar adik korban, I Wayan Dongkrak saat ditemui di TKP.

(Baca Juga: Video Grebek Paddock Pembalap dan Mobil-mobil Jawara di BSD City GP)

I Wayan Dongkrak mengatakan, kakaknya mengalami bengkak pada bagian kaki.

Kejadian itu dialami I Ketut Tantra (44) asal Desa Antiga, Karangasem sekitar pukul 13.20 Wita.

Saat itu, Ketut Tantra melintas dari arah timur (Karangasem) ke barat (Klungkung).

Ia hendak menjemput istrinya yang berjualan di Pasar Galiran, Klungkung.

(Baca Juga: Kawasaki ZX-25R Mendarat di Indonesia! Warganet : Edan Unitnya Sudah Masuk Indo...)

Namun saat tiba di TKP, tiba-tiba ban kanan belakang mobil yang dikendarainya pecah.

I Ketut Tantra pun kehilangan kendali, sehingga mobilnya menabrak pembatas jalan dan pohon.

Nah, ban bisa pecah enggak hanya karena faktor sudah lama dipakai atau sudah botak, ada beberapa hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah lo!

GridOto akan jelaskan 4 hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah.

(Baca Juga: Sudah Resmi! Pemilik Mobil di Depok Harus Punya Garasi atau Denda Rp 20 Juta)

kompas.com
Ilustrasi ban pecah pada mobil

1. Tekanan angin ban kurang

Kalau ada yang bilang kelebihan tekanan angin bikin ban pecah, ternyata yang terjadi justru sebaliknya.

Sebab saat tekanan angin ban berlebih, dinding ban akan berada pada posisi tegang.

Meski akan ada penambahan tekanan hingga 10 psi, tak akan sanggup membuat ban menjadi pecah.

Namun, bila ban kekurangan tekanan angin, hal berbeda akan terjadi.

(Baca Juga: Bugatti Rilis Teaser Baru, Kira-kira Bakal Jadi Hypercar Seperti Apa Lagi Ya?)

"Ban yang kurang angin menjadi penyebab utama ban pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan," ucap Marcel Kurniawan, Training And Development Manager Real Driving Centre, Jakarta kepada GridOto.com.

Ini lantaran pergerakan dinding ban yang begitu sering, membuat kawat baja menjadi mudah putus saat ban kekurangan tekanan angin.

Gerakan dinding ban yang begitu sering inilah yang membuat ban dapat pecah ketika melaju di jalan, terutama di jalan bebas hambatan.

(Baca Juga: Meski Harganya Lebih Mahal dari Mitsubishi Xpander Cross, Skutik Qooder Banyak Dibeli Cash)

2. Membentur lubang di jalan

Selain suspensi, ban turut meredam tekanan yang diberikan ketika roda menghantam lubang jalan.

Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan "ban benjol", baik pada dinding maupun telapak ban.

Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah semakin besar, dan ban pecah dapat terjadi sewaktu-waktu.

Tak ada cara lain, untuk segera mengganti ban tersebut, sebelum nyawa menjadi taruhannya.

3. Tambalan ban yang tidak benar atau baik

Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless yang mensyaratkan memperbesar lubang bocor bisa menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.

Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air, akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.

Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.

(Baca Juga: Aston Martin Siapkan V12 Speedster, Mobil Anyar Bergaya Mobil Balap Klasik. Hanya Dibuat 88 Unit!)

4. Kerikil yang terjebak di tapak ban

Tapak atau kembangan ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.

Sayangnya, celah ini kerap disusupi oleh kerikil jalanan.

Apalagi bagi ban yang memiliki pattern halus atau rapat.

Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.

Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.