Mereka pun rutin berlatih mengendarai moge agar semakin piawai di jalan raya.
Selama proses latihan, hal paling terberat ialah saat proses rekrutmen.
Sebab para intruktur menggenjot fisik mereka agar lebih siap saat menunggangi moge yang memang tidak seperti motor biasanya.
"Jadi setiap hari Sabtu kita melaksanakaan intens latihan. Karena nanti ketika ada event-event apapun kita tidak lupa dengan koreonya," sebut Martha.
"Untuk melatih mereka dari awal sampai bisa naik motor itu 3 bulan. Karena tahapannya enggak langsung naik motor. Jadi ada beberapa tahapan yang harus mereka lewati seperti mendorong motor," tuturnya.
Sebab tim ini tak hanya untuk kepentingan atraksi, namun juga untuk mengawal tamu VVIP.
"Dulu kita Mengawal (alm) Ibu Ani Yudoyono, kemudian BM Polwan diberi kesempatan yang sangat luar biasa mengawal Menteri Luar Negeri pada zaman Hillary Clinton, kemudian pada (alm) Ibu Ainun Habibie kita juga yang mengawal," tuturnya.
Membagi waktu dengan keluarga
Bagi Martha, risiko menjadi seorang polisi wanita (polwan) itu sudah dipikirkan sejak muda alias sejak dirinya belum masuk dalam dunia kepolisian.
Jadi, wajar ketika saat ini waktunya pun sangat sedikit, karena habis untuk mengabdi sebagai seorang Polwan.
"Karena memang sudah tugas dan tanggung jawab kita sebagai BM Polwan, khususnya di hari libur ini sangat berarti, tapi karena itu tugas dan tanggung jawab tetap kita harus laksanakan," bilang Martha.
"Bahkan kita melakukan pengamanan di tempat hiburan. Rutinitas kita setiap pagi melakukan pengamanaan di jalur protokol dari Istana Negara sampai Mabes Polri," ucapnya.