GridOto.com - Muncul pertama kali dihadapan publik pada pertengahan tahun lalu, ECGO Bike langsung mendapatkan respon yang baik sob.
Motor listrik yang diniagakan PT Green City Traffic (GCT) ini langsung menerima ribuan SPK (surat pemesanan kendaraan) loh.
Produk yang dijual adalah ECGO 2 sob, dan kita sudah mengujinya langsung untuk wara-wiri.
(Baca Juga: Perusahaan Asal Korea Ingin Kembangan Motor Listrik di Indonesia, Kemenperin Komentar Begini)
Harganya yang terbilang murah, jadi salah satu magnet kenapa motor ini banyak yang minat, soalnya cuma Rp 7,9 juta off the road.
Bisa murah karena baterainya sewa, dengan biaya Rp 95 ribu untuk 30 hari/1.000 km. Konsumen bebas dari harga baterai saat pertama kali motor dibeli dan bebas dari biaya ganti baterai yang mahal saat masa pakainya sudah habis.
Tuh penasarankan? Baca ulasannya sampai habis ya.
Desain
Pernah tahu motor listrik Migo warna kuning yang bisa disewa lewat aplikasi khusus? Nah, desain ECGO 2 ini mirip-mirip tuh hehehe...
Dimensinya terbilang imut, 1.635 mm x 715 mm x 1.030 mm (PxLxT), dengan bobot cuma 49,5 kg saja. Enteng bangetkan?
Desain dari motor ini serba kotak, mulai dari bodi depan sampai bodi belakang. Bodi samping cenderung slim, enggak menonjol keluar dan ga ada lekukan.
(Baca Juga: Motor Bentuk Flashdisk! Konsep Motor Listrik Untuk Balapan Dengan Desain Unik)
Bentuk lampu depan-belakang pun serba kotak juga dengan list krom dipinggirnya, dan pastinya lampu sudah pakai LED dong.
Lampu seinnya memanjang vertikal, baik untuk depan dan belakang. Area setang dibuat telanjang tanpa cover penutup, lumayan menambah kesan sporty.
Panel meter digital dan lebar mengisi area tengah setang. Yang unik, tombol saklar kiri dan kanan banyak banget sob hehehe...
Joknya tebal, lebar dan empuk, desainnya garis-garis ala roti tawar, cuma memang enggak terlalu panjang nih.
Desain pelek depannya ciamik, model palang 6. Kalau pelek belakang tertutup penuh, karena terintegrasi dengan motor listriknya.
Bagian lengan ayun terbungkus cover plastik warna silver, supaya motor lebih berisi.
O iya, pada dek bawah kiri-kanan ada as untuk memasang pedal seperti sepeda, tapi pada unit yang kami coba, pedal enggak diberikan.
Makanya pada lengan ayun sebelah kiri ada rantai untuk menggerakkan roda belakang dengan cara dikayuh.
(Baca Juga: Wuih, BMW Motorrad Sedang Kembangkan Teknologi 'Wireless Charging', Enggak Perlu Mengulur Kabel Lagi Buat Ngecas Motor Listriknya!)
Fitur dan Teknologi
Dimulai dari yang paling terlihat, lampu-lampu seluruhnya sudah LED dengan nyala yang terang dan hemat daya listrik.
Kemudian panel spidometer digital, punya penunjuk daya baterai model bar dan persen, indikator parkir, spidometer, odometer.
Juga ada penunjuk posisi gear/riding mode, jam perjalanan, indikator lampu sein, serta indikator peringatan untuk misal ada kerusakan pada motor.
Area saklar kiri ada 5 tombol, yakni lampu dekat-jauh, sein kanan-kiri masing-masing, lampu hazard dan klakson.
Sedang saklar kanan juga ada 5 tombol, tombol lampu depan, lampu DRL, klakson dan tombol logo gembok.
ECGO 2 punya 3 buah riding mode, angka 1 berarti eco, angka 2 berarti normal dan angka 3 berarti sport.
Untuk mode 1, kecepatan maksimal sampai 30 km/jam saja. Mode 2 kecepatan sampai 40 km/jam dan mode 3 bisa sampai 60 km/jam.
(Baca Juga: Pakai Sewa Baterai, ECGO-2 Jadi Motor Listrik Spek Lumayan Tapi Paling Murah)
Kemudian motor ini juga punya alarm yang sensitif banget, dan suaranya terdengar nyaring. Jadi agak mengganggu sebenarnya.
Jika alarm aktif, maka roda belakang juga akan otomatis ikut terkunci. Jadi enggak bakal bisa didorong sama orang jahil.
Cuma sayangnya, fitur answer back, aktifkan alarm lewat anak kunci absen sob. Model kuncinya pun biasa, tanpa pengaman magnet.
Untuk baterainya, ECGO 2 pakai baterai lithium ion 1,4 kWh. Dengan 1 buah baterai penuh, motor disebut bisa menjelajah sampai 70 km.
Lumayan jauh juga ya? Tapi itu tergantung juga dengan kecepatan dan bobot pengendaranya. Semakin berat atau sering top speed, cepat habis pastinya.
Untuk pengisian daya butuh waktu 4-6 jam, tapi kalau ogah ribet tinggal order baterai yang terisi penuh lewat aplikasi.
Mau langsung tukar baterainya di gerai ECGO Bike juga bisa, selama kuota 30 hari/1.000 km masih mencukupi.
Lokasi gerai dan order kurir untuk mengantai baterai yang penuh bisa lewat aplikasi ECGO Bike lewat ponsel pintar tuh.
Baterai ini juga terintegrasi dengan GPS, sensor suhu yang bisa terkoneksi dengan sistem pusat dan ponsel pengguna lewat aplikasi tadi.
(Baca Juga: Hilangkan Anggapan Motor Listrik Mahal, ECGO 2 Dibanderol Rp 6,9 Juta.)
Jadi selain alarm, kita juga bisa melihat dimana posisi motor lewat aplikasi tersebut. Canggih juga ya?
Nah, karena baterai pakai sistem sewa, konsumen jadi enggak ada beban penggantian baterai yang rata-rata harganya diangka Rp 5 jutaan.
Seperti baterai dibarang elektronik lainnya, karena usia maka masa pakai baterai juga akan lebih singkat dan akhirnya rusak.
Motor Listrik
Ini dia sumber penggerak dari ECGO 2, adalah motor listrik berdaya 800 watt yang posisinya menyatu dengan tromol roda belakang.
Ya model motor listrik yang juga sekaligus jadi tromol roda ini sudah banyak dipakai motor listrik keluaran terbaru.
Keunggulan motor listrik model ini yakni lebih ringkas, dan bagian bawah motor jadi enggak terlalu banyak komponen.
(Baca Juga: Baterai Viar New Q1 Tembus Rp 6 Jutaan, Bisa Dipakai Berapa Tahun? )
Kaki-Kaki
Seperti halnya motor listrik yang beredar saat ini, ECGO 2 juga punya kaki-kaki yang terbilang imut.
Lingkar peleknya cuma 10 inci, begitu juga ukuran ban yang digunakan, 2.75 inci untuk ban depan dan belakang.
Untuk suspensi depan, model teleskopik dengan jarak main yang lumayan panjang. Sedangkan suspensi belakang model ganda.
Rem depannya cakram piston tunggal, kalau rem belakang cukup pakai model tromol saja. Tapi kemampuan remnya lumayan kok.
Riding Position & Handling
Pertama menduduki motor ini berasa kekecilan buat rider berpostur 172 cm, posisi duduk rendah, kaki bisa napak enak banget.
Terus posisi setang rendah dan enggak terlalu lebar, tapi karena dek cukup tebal, saat riding posisi paha jadi naik, nyaris bersentuhan dengan setang!
(Baca Juga: Motor Listrik Viar New Q1 Punya 2 Riding Mode, Bisa Santai dan Cepat)
Solusinya harus duduk lebih mundur supaya dengkul enggak mentok, dan duduk juga jadi lebih nyaman. Untungnya busa jok empuk nih.
Wah, ini kalau buat boncengan sesama orang dewasa bakal sempit banget nih, cocoknya buat boncengan sama anak hehehe...
Karena bobot enggak sampai 50 kg, motor terasa lincah banget dan enteng buat bermanuver. Buat selap-selip juga gampang banget.
Redaman kedua suspensi terbilang empuk, tapi rebound keduanya dirasa terlalu cepat, jadi mental-mentul sewaktu lewat jalan bergelombang.
Kalau untuk sekedar transportasi jarak dekat dan sekitar tempat tinggal sih sudah cukupan nih motor.
(Baca Juga: Canggih! Alarm Viar New Q1 Gak Cuma Teriak, Tapi Roda Belakang Otomatis Terkunci Sendiri)
Kesimpulan
Harga jual yang terbilang murah jadi penggoda iman mereka yang mau motor listrik karena baterainya ternyata disewakan.
Ada plus minus memang, plusnya konsumen enggak perlu kepikiran biaya ganti baterai yang mahal, minusnya harus top up untuk masa pakai tiap bulan.
Kemudahan penggantian baterai yang habis lewat kurir, gerai terdekat juga sangat memudahkan dan semuanya bisa dilacak via aplikasi.
Soal legalitas untuk dipakai di jalan raya, pihak GCT saat ini sedang memproses supaya konsumen ECGO Bike kedepannya punya opsi mau beli off the road atau on the road.