Waduh! BBM Bersubsidi Dinilai Kurang Tepat Sasaran, Tahun Depan Pertamina Tingkatkan Pengawasan

Dia Saputra - Selasa, 31 Desember 2019 | 17:15 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina (Dia Saputra - )

GridOto.com - Pada 2020 nanti, PT Pertamina (Persero) dikabarkan siap menyuplai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebanyak 15 juta kilo liter (kl) lebih.

Adapun yang akan disuplai Pertamina adalah Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi, dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) berupa bensin (gasoline).

Dilansir dari Pertamina.com, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan, Pertamina mendapat tugas untuk kuota JBT jenis minyak solar sebesar 15.076.000 kl dan jenis minyak tanah sebesar 560.000 kl.

Namun, M. Fanshurullah juga menjelaskan, bahwa kedepannya BBM bersubsidi harus tepat sasaran.

(Baca Juga: Jelang Puncak Mudik Akhir Tahun Komisaris Pertamina Tinjau Fuel Terminal Tanjung Gerem)

Hal tersebut dikarenakan hingga akhir Desember 2019, ditemukan masih banyak masyarakat yang tidak seharusnya menggunakan BBM subsidi malah menggunakannya.

Pihak BPH Migas sudah memberikan usulan kepada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), agar kedepannya BBM subsidi tidak membengkak peruntukannya.

Usulan tersebut meliputi truk roda enam tidak lagi mendapat BBM Solar bersubsidi, kereta api barang juga tidak mendapat BBM bersubsidi.

Lalu, kapal di bawah 10 Gross Tonnage (GT) berhak menggunakan subsidi BBM, tapi di atas itu tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi.

(Baca Juga: Pertamina Beberkan Hasil Uji Coba B30 di Sumatera Utara, 100 Persen Akan Diterapkan)

"Ini usulan kami dari dulu hingga sekarang, usulan ini kami sampaikan agar tidak terjadinya pembludakan BBM subsidi," tambahnya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan ke depannya semua pihak yang bersangkutan dapat melakukan pengawasan dan pengoreksian terhadap alokasi subsidi.

"Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat dari kota hingga desa bahkan sampai wilayah ujung dan timur," jelasnya.

"Tentu saja permintaan selalu ada defisit. Masih banyak penyimpangan yang terjadi, ada 2 hal yang bisa kita eliminasi adanya penyimpangan ini," tambah Arifin.

(Baca Juga: Pertamina Buka Bengkel Siaga Fastron Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Tol Trans Jawa)

Pertama himbauan kepada masyarakat dan pelaku serta himbauan kepada stakeholder adanya pengawasan.

Kedua dengan memanfaatkan teknologi dengan menerapkan sistem pengawasan yang berbasis elektronik.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina bersama masyarakat bisa sama-sama mengawal BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran.

(Baca Juga: Libur Natal 2019, Konsumsi Pertamina Dex di Jateng dan DIY Melonjak 73 Persen!)

Bahkan Pertamina juga berkomitmen pada 2020 untuk menerapkan digitalisasi SPBU. 

"Selain digitalisasi SPBU Pertamina juga menerapkan cashless payment. Kita juga miliki Call Center Pertamina 135," tutupnya.

Masyarakat yang melihat adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi agar melaporkan ke 135, sehingga Pertamina dapat informasi dan dapat menindak lanjuti.