GridOto.com - Banyak komponen motor MotoGP yang bekerja efektif dalam suhu tertentu, ada juga yang tidak berhubungan dengan suhu.
Yang bergantung dengan suhu, part motor tidak akan bekerja dengan baik jika tidak berada di suhu tertentu.
Tiap part tidak melulu harus panas, atau harus dingin, untuk bekerja optimal, masing-masing punya batasan sendiri.
Berikut part yang bekerja optimal dalam suhu tertentu, seperti dilansir GridOto.com dari Box Repsol, berdasarkan data langsung dari motor Honda RC213V.
(Baca Juga: Kaleidoskop MotoGP 2019: 7 Momen Selebrasi Unik, Mana yang Tergokil?)
Ban
Performa ban di atas trek sangat bergantung dari suhu.
Suhu optimal ban motor MotoGP berada di kisaran 50-100 derajat Celcius.
Di bawah 50 derajat, cukup berbahaya untuk dipakai langsung ngebut, apalagi menikung dengan sudut kemiringan yang besar.
Titik yang paling optimal adalah 100 derajat Celcius, dimana grip ban sangat bagus, hanya saja dengan degradasi ban yang cukup cepat.
Di atas 100 derajat Celcius, ban dengan mudah rusak dan meleleh dan juga berbahaya.
Rem
Pengereman punya batasan suhu optimal yang jauh lebih tinggi dari ban.
Suhu optimalnya adalah 200 sampai 800 derajat Celcius.
Piringan karbon yang sekarang populer di MotoGP lebih pakem dibanding piringan baja, hanya saja butuh suhu yang tinggi agar bekerja dengan lebih optimal.
(Baca Juga: Kaleidoskop F1 2019: 6 Momen Dramatis Saat Balapan, Mana Favoritmu?)
Pada awal penggunaannya, rem karbon bahkan tidak selalu dipakai, terutama dalam kondisi hujan dengan suhu rendah karena penggunaannya tidak optimal.
Kalau sekarang sih sudah bisa dipakai dalam kondisi apapun berkat perkembangan teknologi.
Suspensi
Suspensi juga berkerja berhubungan dengan suhu tertentu.
Ternyata suspensi depan dan belakang punya karakter berbeda soal suhu optimal ini.
Suspensi depan berkisar sedikit di atas suhu kamar, berarti di atas 25 derajat Celcius.
Sedangkan suspensi belakang bisa memanas sampai 70 derajat Celcius.
Temperatur ini sangat penting karena akan mengatur viskositas oli suspensi yang akan mempengaruhi kinerjanya.
Bahan bakar
Bensin motor MotoGP sudah diatur sejak akan dimasukkan ke motor.
(Baca Juga: Pakai Motor Pabrikan di MotoGP 2020, Fabio Quartararo Mulai Berani Bicara Soal Gelar Juara Dunia)
Sesuai regulasi, suhu bahan bakar diatur 15 derajat lebih rendah dari suhu sekitar.
Dengan suhu rendah itu, bensin akan lebih besar massa jenisnya sehingga tangki dapat memuat bensin lebih banyak alias lebih berat.
Dengan suhu yang tinggi, semakin sedikit bensin yang dimuat tangki, makanya suhu bensin diatur.
Pembalap
Suhu tubuh pembalap juga harus dijaga.
Kira-kira, pembalap suhu tubuhnya sekitaran 36,5 derajat Celcius.
Jika terlalu tinggi, pembalap berarti sedang demam dan tentunya tidak maksimal saat tampil balapan.
Saat balapanpun, suhu tubuh pembalap akan dijaga oleh baju balapnya.
Teknologi baju balap saat ini sangat memungkinkan hal tersebut.
(Baca Juga: Soal Pensiun dari F1, Lewis Hamilton Mengaku Ingin Ikuti Jejak Michael Schumacher)
Bayangkan saja, kalau pembalap terlalu gerah, tentu sangat mengganggu dong saat balapan.
Mesin
Ini nih yang pastinya paling panas di antara komponen lainnya.
Suhu ruang bakar mesin sangat panas, berkisar 1800 sampai 2500 derajat Celcius.
Di bagian kepala piston sekitar di atas 250 derajat Celcius, sedangkan blok silinder mencapai lebih dari 200 derajat Celcius.
Katup intake mencapai lebih dari 250 derajat Celcius, katup keluar mencapai 600 derajat Celcius.
Sementara gas buangnya mencapai 700 derajat Celcius.