GridOto.com - Siapa yang tak kenal Pininfarina, perusahaan karoseri asal Italia yang namanya telah mendunia.
Apalagi Pininfarina juga yang bekerjasama dengan merek-merek ternama seperti Alfa Romeo, Cadillac, Ferrari, Fiat, Rolls-Royce, Lancia, dan masih banyak yang lainnya.
Tapi tahukah kalian sob kalau Pininfarina sempat terseok-seok dulunya?
Pininfarina sendiri didirikan oleh Battista 'Pinin' Farina di Italia pada 23 Mei 1930.
(Baca Juga: Ulang Tahun Yang ke-90, Pininfarina Pamer Logo Baru. Kayak Gini Loh Bentuknya)
Sebelum mendirikan perusahaannya, Battista sempat main ke Amerika bertemu Henry Ford dan diminta tinggal untuk bekerja di Ford Motor Company yang saat ini menjadi perusahaan kendaraan kenamaan asal negeri Paman Sam.
Namun Battista menolak dan akhirnya mendirikan 'Carrozzeria Pinin Farina'.
Rencananya perusahaan ini menjadi spesialis pembuat bodi namun ia ingin mengembangkannya melampaui tingkat pengerjaan manual.
Perjalanannya tak mulus apalagi saat perang dunia II pabrik Pininfarina sempat dihancurkan.
(Baca Juga: Kendaraan Gabungan Motor dan Tank Ini Jadi Andalan Jerman Saat Perang Dunia 2)
Padahal saat itu mereka sedang getol membicarakan kerjasama dengan General Motors.
Tanpa kegigihan Battista, mungkin momen tersebut menjadi akhir dari perusahaan ini.
Pada awal 1950an Pininfarina menjalin kerjasama yang apik dengan mitra satu negaranya, Ferrari.
Pininfarina ditunjuk dalam mendesain berbagai streetcar dari merek berlogo kuda jingkrak tersebut hingga berpuluh-puluh tahun.
(Baca Juga: Lamborghini Aventador Ditantang Ferrari F12 Berlinetta, Mana Lebih Kencang?)
Antara lain Ferrari Testarossa, Ferrari Modulo yang dibuat pada 1970 dengan konsep futuristik, hingga yang terakhir Ferrari F12Berlinetta pada tahun 2012 lalu.
Pada 1958 pabrik baru Pininfarina pun rampung pengerjaannya di atas tanah seluas 75 ribu meter persegi.
Di tahun 1961, Battista mengoper Pininfarina ke tangan anaknya, Sergio Pininfarina dan menantunya Renzo Carli.
Di tangan keduanya Pininfarina makin melebarkan sayap tak hanya dibidang otomotif namun juga industri dan desain lain.
(Baca Juga: Pakai 21 Part Custom Bikin Ferrari F12berlinetta Tambah Beringas)
Nama Pininfarina pun terus melejit mudai dari mendapat perhatian besar dari khalayak hingga berbagai penghargaan.
Perusahaan keluarga ini pun terus turun temurun Andrea Pininfarina dan kini dipegang oleh Paolo Pininfarina.
Pada 2015 saham dari Pininfarina pun dibeli oleh Mahindra Group, sebuah perusahaa multinasional dari India.
Saat itu Mahindra Group menggelontorkan uang yang tak sedikit untuk memboyong Pininfarina hingga 168 juta Euro atau yang setara dengan Rp 2,6 triliun. (Kurs 1 Euro=Rp 15,538.63)
(Baca Juga: Sebentar Lagi Akan Hadir Mobil Listrik Mewah, Pininfarina Karma GT)
Kini kurang lebih 76 persen saham dari karoseri Pininfarina dipegang Mahindra Group.
Mahindra Group sendiri memiliki banyak anak perusahaan yang berhubungan dengan otomotif seperti Peugeot Motorcycle, Mahindra Two Wheelers, SsangYong Motors, Mahindra Truck & Bus, dan lain-lain.
Setelah dipegang Mahindra Group, pada 2018 Pininfarina pun mengeluarkan Pininfarina Battista, mobil listrik bertenaga 1.877 tenaga kuda yang menggunakan basis yang sama dengan Rimac C Two.