Mobil Ferrari sendiri sebenarnya cukup tangguh untuk urusan mesin.
(Baca Juga: Pada MotoGP Musim 2022, Bos Aprilia Berencana Membuat Tim Satelit)
Hanya saja, perangkat aerodinamika untuk downforce sangat buruk sehingga kalah dari Mercedes yang mesinnya banyak disebut biasa saja tapi secara keseluruhan mobilnya sangat baik.
"Mobil kami tahun depan targetnya adalah downforce yang lebih besar tapi dengan drag lebih juga," imbuhnya.
"Kami tidak berharap saat di trek lurus cepatnya sama seperti mobil sebelumnya," lanjutnya.
Binotto bilang Ferrari banyak belajar dari kesasahan F1 2019.