GridOto.com - Saat membaca tulisan tentang noken as racing, kalian pasti sering membaca istilah LSA yang singkatan dari Lobe Separation Angle.
LSA sendiri merupakan jarak antara bubungan atau benjolan tertinggi pada camshaft isap dan buang.
LSA sering disebut karena sangat mempengaruhi karakter mesin.
“LSA sama seperti durasi kem, ikut mempengaruhi karakter mesin. Meski durasi kem sama namun angka LSA berbeda, akan beda pula karakter mesin yang dihasilkan,” jelas Ibnu Sambodo, juru korek mesin 4-tak asal Jogja.
(Baca Juga: Enggak Bisa Dipalsukan, Ini Ciri Khas Sparepart Yamaha yang Asli)
Ibnu yang akrab disapa Pakde pernah menuturkan beberapa hal mengenai LSA.
Menurutnya, LSA bagusnya ada direntang 105 derajat atau boleh juga lebih atau kurang 3 derajat dari 105 derajat.
Karakter motor bisa dibaca lewat derajat LSA, jika LSA sempit atau punya derajat kecil bagus untuk main di trek panjang.
(Baca Juga: Awas! Beredar Sparepart Motor Yamaha Palsu, Begini Cara Mengenalinya)
Misalnya LSA 103 derajat, dipastikan overlap atau klep isap dan buang sama-sama membuka dalam waktu yang lebih lama.
Hal ini bagus untuk pembilasan atau dorongan gas baru terhadap gas bekas menuju lubang buang.
Makanya, motor dengan LSA sempit akan berjaya pada putaran mesin atas.
Kebalikannya terjadi kalau LSA dibuat luas atau gede.
(Baca Juga: Reli Dakar Digelar di Arab Saudi, Pembalap Perlu Waspadai Agar Tidak Dipenjara atau Dihukum Mati!)
Misalnya saja LSA 108 derajat akan membuat overlap menjadi singkat.
Efeknya, mesin akan bertenaga diputaran bawah.
Bisa dibilang cepat berakselerasi namun top speed kalah dengan kem LSA sempit.