GridOto.com - I Ketut Jata, Anggota DPRD Gianyar ini sempat jadi sorotan karena pakai Honda Astrea Grand saat pelantikan.
Malah dirinya sempat disebut pencitraan karena pakai motor bebek itu.
Tapi setelah tiga bulan berselang, ternyata ia masih saja setia pakai Honda Grand buat ke kantor.
Dikutip GridOto.com dari Tribun Bali,di halaman parkir DPRD Gianyar, Kamis (5/12/2019) Ketut Jata leluasa melewati jajaran mobil dewan, yang parkir berhimpitan di atas lahan yang relatif terbatas.
(Baca Juga: Edan... Motor Mirip Astrea Grand Aja Dikasih Baju Karbon dan Sokbreker Ohlins)
Kalau ngomong motornya, Honda Astrea Grand memang salah satu motor legendaris yang banyak diminati pada masanya.
Asal tahu saja sob, Astrea Grand salah satu anggota keluarga Astrea Series yang eksis pada periode 1990-an.
Motor tersebut lahir utuk menggantikan versi sebelunya yaitu Astrea Prima.
Lalu pada awal tahun 2000-an produksinya dihentikan setelah masuknya era Supra.
(Baca Juga: Otoseken: Ngilu, Kelar Restorasi, Harga Astrea Grand Jadi Segini)
“Saya konsisten bawa motor, karena rumah saya dekat, cuma satu menit dari kantor. Kalau ada yang menilai pencitraan, itu urusan mereka, yang penting saya nyaman, tidak terjebak kemacetan,” ujar politikus Dapil Blahbatuh-Tampaksiring itu.
Disinggung apakah ini bentuk sindiran, setelah kendaraan DK 7 L atau kendaraan dinas Wakil Ketua DPRD Gianyar, yang telah dibawanya selama 10 tahun, diambil alih oleh Ida Bagus Adi Saputra?
Jata tak menjawabnya secara tegas, namun ia menyatakan bahwa dirinya masih kecewa lantaran tak dipilih Demokrat sebagai wakil ketua DPRD Gianyar.
Berdasarkan data di DPRD Gianyar, setiap anggota Dewan mendapatkan tunjangan transportasi, yang nilainya mencapai jutaan rupiah.
(Baca Juga: Seken Hobi: Butuh Dana Segini untuk Restorasi Honda Astrea Grand)
Lalu, bagaimana nasib tunjangan transportasi tersebut?
“Tetap saya gunakan, karena saya bawa motor itu hanya saat ke kantor. Ketika ada kegiatan di luar kantor, seperti sidak komisi atau monev (monitoring dan evaluasi), saya tetap bawa mobil,” ujarnya.
Lanjut Jata, meskipun secara psikologis, dirinya belum bisa move on setelah tak menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Gianyar. Namun tupoksinya tetap dijakankan sebagai anggota Fraksi Demokrat.
“Ini hanya ketidakpuasan antar pribadi, tapi kalau menyangkut masyarakat, saya tetap jalankan. Apalagi dengan bawa sepeda motor ke kantor, saya jadi lebih dekat, dan lebih bisa merasakan apa yang kurang atau harus difasilitasi untuk masyarakat,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ketut Jata, Dewan Gianyar Konsisten Kendarai Motor ‘Cekupluk’ Saat Ngantor