Meski turun di kelas 'motor murah', desainnya sebenarnya enggak culun, malah sekilas lebih keren karena punya tangki besar macam Suzuki Thunder yang dipadu buntut Suzuki Satria F150 lama.
Hanya saja pakai kepala besar yang bikin teringat dengan TVS Apache 160.
Lalu mengintip mesinnya, nah ini yang ternyata bikin kaget karena hanya berkubikasi 110 cc dengan tenaga maksimal 8,3 dk dan torsi maksimal 8,8 Nm.
Tapi Suzuki Bangladesh cukup pede mencantumkan klaim konsumsi bensin Suzuki Hayate sebesar 1 liter untuk 85 Km plus dibekali tangki 10,5 liter. Bisa jalan 900 Km sekali full tank nih!
Melihat fitur-fitur di Suzuki Hayate ini juga seada-adanya. Rem depan belakang masih tromol, suspensi depan teleskopik dan sokbreker belakang masih dobel.
Plus karena dijual di Bangladesh, Suzuki Hayate ini dibekali fitur yang bisa bikin geli orang Indonesia yaitu adanya sari guard yang wajib dipasang di negara tersebut.
Oh iya, mesinnya masih karburator. Sesuai dengan peruntukannya untuk jadi motor kerja keras dan enggak repot dibetulin saat ada masalah.
Dengan segala plus dan minusnya, Suzuki Hayate dijual seharga 99.950 Taka Bangladesh yang setara Rp 16 jutaan (1 BDT = Rp 166).
Lucunya, ada juga versi spesial dari Suzuki Hayate ini yang punya grafis lebih keren tapi dijual dengan harga yang sama. Lho apa enggak pada beli yang SE aja ya, hehehe...
Namun Suzuki Bangladesh pede menjual Suzuki Hayate sampai sekarang (tulisan ini dibuat November 2019) karena menjadi garis tengah antara motor buat ngeceng dengan motor buat harian alias kerja keras.
Apalagi Suzuki Hayate ini jadi kebanggaan Suzuki Bangladesh karena punya mesin paling irit ketimbang motor lain di kelasnya.
Ya... lain padang memang lain belalang. Pede jualan di Bangladesh, nasibnya enggak tahu deh kalau dijual di Indonesia. Ya enggak?