Belum Banyak yang Tahu, Ini Arti Nama Jalan Malioboro, Ternyata Filosofinya Dalam Banget

Ditta Aditya Pratama - Selasa, 26 November 2019 | 19:18 WIB

Kawasan Malioboro (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Pernah main ke Kota Jogja? Atau kebetulan tinggal di Yogyakarta? Mestinya tahu banget sama Jalan Malioboro.

Kalau ditanya soal namanya, dijamin belum banyak yang tahu arti Jalan Malioboro.

Tidak sekadar nama, Jalan Malioboro ini memiliki makna filosofis terutama bagi masyarakat Yogyakarta maupun Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat.

Dikutip GridOto dari Tribunjogjawiki.com, di buku 'Yogyakarta City of Philosophy' yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan DIY disebutkan makna etimologi dari Jalan Malioboro adalah 'Jadilah Wali yang Mengembara'.

(Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Sejarah Jalan Riau di Bandung, Udah Hype dari Zaman Belanda!)

Maksud dari filosofi ini adalah sebuah gambaran dimana makna ini adalah salah satu tahapan yang harus dilalui oleh manusia di dunia.

"Maliabara (Malioboro -red) berasal dari kata Malia yang berarti Jadilah Wali. Bara yang berasal dari kata Ngumbara (Mengembara). Jadi makna Maliabara secara etimologis adalah Jadilah Wali yang Mengembara," demikian tertulis dalam buku tersebut.

Filosofi ini merupakan lanjutan dari jalan yang membentang sebelumnya dari arah utara ke selatan yakni Jalan Marga Utama.

Jalan yang membentang dari arah Tugu Pal Putih ke selatan ini merupakan filosofi tahapan yang harus dilalui oleh manusia di dunia.

Tribun Jogja
Kawasan Malioboro Yogyakarta

Jalan Malioboro merupakan tahapan kedua yang harus dilalui oleh manusia setelah sebelumnya digambarkan dalam Jalan Marga Utama di sisi utara sebagai tahapan awal.

"Setelah memilih jalan keutamaan (Marga Utama), hendaklah ikuti ajaran wali dan jadilah wali dengan menyebarkan ajaran para wali, sebagaimana pengembara yang berjalan untuk menerangi kehidupan umat manusia," lanjut penjelasan dalam buku tersebut.

Jalan Malioboro membentang mulai dari perbatasan rel kereta api yang ada di Stasiun Tugu Yogyakarta menuju ke selatan hingga perempatan pecinan Malioboro atau Toko Batik Terang Bulan.

Tak hanya sampai disitu, tahapan manusia di dunia masih dilanjutkan dengan adanya Jalan Marga Mulya yang berada di selatan Jalan Malioboro.

(Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Bedanya Marka Jalan Warna Kuning dengan yang Putih)

Makna dari jalan Marga Mulya ialah Jalan Kemuliaan.

Sehingga kalau diurut, ketiga jalan yang membentang dari Tugu Pal Putih ke selatan (Jalan Marga Utama, Jalan Malioboro dan Jalan Marga Mulya) memiliki makna bahwa setelah menemukan keutamaan hidup dan mengajarkan kebaikan menurut ajaran wali maka akan diperoleh jalan kemuliaan.

Namun dari ketiga jalan ini, ada satu hal yang identik yakni ditanamnya vegetasi pohon Gayam dan Pohon Asem Jawa di sepanjang pinggir jalan ketiganya yang memiliki makna Ayom (mengayomi) dan Nengsemake (menawan).

Belum banyak yang tahu, kan?

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul TRIBUNNEWSWIKI: Filosofi Jalan Malioboro yang Belum Banyak Orang Tahu