Meski berkopling, posisi mesin Honda Win ini tergolong sebagai horizontal engine.
Horizontal engine biasa kita sebut dengan mesin selonjoran atau mesin tidur layaknya motor bebek.
Berbeda dari saudaranya, Honda GL100 yang pakai mesin tegak (vertical engine).
Soal pengapian Honda Win sudah menganut capacitor discharge ignition (CDI).
(Baca Juga: Honda Win 100 Kini Tenar Lagi, Harganya Hampir Tembus Rp 30 Juta!)
Meskipun sistemnya masih pakai alternating current (AC).
Jadi, kecerahan lampu utamanya mengikuti putaran mesin, makin digas makin terang cahayanya
Sekarang ini, Honda Win kembali tenar sob, ada yang dibiarkan seperti kondisi standarnya, ada yang direstorasi, dan ada juga yang dimodifikasi menjadi motor trail.
Tidak heran, karena ketangguhannya, motor ini dijadikan motor dinas untuk para guru, dan sangat berguna bagi yang berdinas di daerah yang memiliki jalan keriting.