GridOto.com - Bearing tipe high speed atau racing banyak dijual di pasaran.
Biasanya bearing ini untuk kruk as atau noken as yang diperuntukkan untuk mesin-mesin spek balap atau kompetisi.
Bearing high speed ini juga kode khusus dengan huruf C yang diikuti angka 3, 4 dan 5.
Memang apa maksud kode tersebut?
(Baca Juga: Cegah Kusam, Begini Cara Bersihkan Mika Lampu Motor Sehabis Hujan)
"Jadi semakin tinggi angka, celah bola bearing dengan case nya akan semakin besar," buka Hisby Islami owner bengkel Mr Bee Speed.
Satuan kerenggangan adalah mikron yakni 1 mikron sama dengan 1/1000 mm.
Clearance ini yang membuat bearing bisa berputar.
"Motor standar sekarang biasanya sudah pakai kode C3," tambahnya.
(Baca Juga: Kencangkan Baut Tanpa Kunci Torsi Bisa Bikin Bearing Kem Hancur?)
"C4 dan C5 itu untuk penggunaan racing atau kompetisi saja," terang Hisby yang buka di Jl. Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Soalnya makin besar celah juga bikin mesin jadi lebih berisik," ungkapnya.
"Tapi untuk putaran tinggi ia lebih cocok karena celah yang lebih besar tersebut, makanya biasanya tertulis bisa sampai 15.000 rpm," tambahnya.
"Sementara bearing standar rata-rata hanya di bawah 10.000 rpm saja," tutupnya.
(Baca Juga: Kok Lubang Porting Malah Dibuat Kasar? Ternyata Ini Tujuannya)