Perubahan kecepatan ini tidak hanya mengacu soal nilai dalam angka karena kecepatan termasuk besaran vektor (memiliki nilai dan arah), perubahan arahnya juga menimbulkan percepatan.
Karena ada percepatan, maka ada gaya, seperti halnya hukum Newton II yang terkenal dengan rumus F=m.a (F=gaya, m=massa benda, a=percepatan).
Saat berada di tikungan yang permukaannya datar, hanya gaya gesekan yang berasal dari kontak antara ban dan permukaan jalan yang membuat kendaraan menikung.
Jadi gaya sentripetalnya berasal dari gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan.
(Baca Juga: Street Manners: Jangan Bertaruh Nyawa Salip Kendaraan di Tikungan, Ini Hukumannya)
Jika permukaan jalannya licin (minim gesekan), tentunya proses membelok tidak akan bisa lancar, atau malah tidak bisa menikung.
Selain itu, ada batas kecepatan tertentu tergantung dari gaya gesekannya saat menikung. Jika melebihi kecepatan ambangnya kendaraan akan keluar jalur.
Sedangkan fungsi tikungan dibuat miring ke arah pusat tikungan adalah untuk menambah gaya sentripetal itu sendiri.
Titik berat juga akan bergeser mendukung gaya sentripetal untuk melawan gaya sentrifugalnya.
Dengan jalan yang permukaannya miring ke arah pusat tikungan (pusat lingkaran), maka gaya sentripetalnya bertambah.
Hal ini karena gaya kontak (gaya Normal) arahnya cenderung lebih membantu.
Pusing? Semoga lihat gambar ini enggak makin pusing, hehehe...
Di jalanan luar kota, kendaraan biasanya lebih ngebut dibandingkan dengan jalanan dalam kota.
Tikungan perlu dibuat miring seperti ini, jadi membantu pengendara untuk lancar dan selamat dalam menikung.
Bayangkan saja, jika tikungan jalan luar kota dibuat mendatar, melewatinya harus pelan-pelan banget.
Kalau kecepatannya berlebihan, bakal gagal menikung deh alias keluar dari lintasan karena kalah dengan gaya sentrifugal.