Pertamina Jamin Solar Aman 2 Hari ke Depan di Jatim, Gelontorkan 120% untuk Solar dan Premium

Naufal Nur Aziz Effendi - Senin, 18 November 2019 | 16:50 WIB

GM Pertamina Marketing Operation Region 5 Werry Prayogi (tengah) dan Kepala Dinas ESDM Setiajit (kanan) dalam konferensi pers di Ruang Binaloka Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (18/11/2019). (Naufal Nur Aziz Effendi - )

GridOto.com - Menyikapi kelangkaan solar dan premium pada 2 minggu terakhir, pihak Pertamina mengatakan suplai untuk solar dan premium di Jawa Timur akan kembali normal dalam 2-3 hari ke depan.

Hal itu disampaikan GM Pertamina Marketing Operation Region 5 Werry Prayogi dalam konferensi pers di Ruang Binaloka Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (18/11/2019).

Werry Prayogi menyebut, dalam dua hingga tiga hari ke depan, Pertamina akan menggelontorkan distribusi solar dan premium di Jawa Timur guna membuat normal suplai di seluruh wilayah.

"Dua hari ke depan, atau maksimal tiga hari ke depan suplai akan normal, kita akan maksimalkan distribusi solar dan premium hingga 120 persen, kita gelontorkan."

"Dua hari ke depan akan normal dan kita jamin bulan Desember ceria akan aman," kata Werry Prayogi, dikutip dari TribunJatim.com.

(Baca Juga: Solar di Lamongan Kembali Tersedia, Stoknya Ditambah 20 Persen)

Apalagi di bulan Desember nanti, tentu banyak event, acara maupun kegiatan yang memungkinkan masyarakat membutuhkan BBM baik solar dan premium.

Werry Prayogi menuturkan, distribusi suplai solar dan premium untuk wilayah Jawa Timur distribusi Pertamina di bulan Juli, bulan Agustus dan bulan September rata-rata mencapai 216 ribu kilo liter.

Sedangkan, di bulan Oktober mencapai 224 ribu kilo liter.

Werry Prayogi menyatakan, kelangkaan selama dua pekan belakangan terjadi karena adanya isu pembatasan dan pengurangan kuota BBM bersubsidi oleh pemerintah dari jatah masing-masing SPBU.

Namun, surat edaran tersebut sudah ditarik dan dicabut.

(Baca Juga: Jawa Timur Krisis Solar, Warga Mojokerto Sampai Rela Cari Hingga Blitar)

"Tapi hal itu membuat panic buying oleh masyarakat. Mereka yang membeli BBM dalam jumlah normal, karena panik maka mereka membeli dalam jumlah yang melebihi kebutuhan."

"Itu yang membuat akhirnya ada kelangkaan di titik-titik tertentu," tegas Werry Prayogi.

Pasalnya, ada SE No /3865.E/KA.BOH/2019 yang berisi tentang pembatasan kuota penggunaan solar bersubsidi yang statusnya kini sudah dicabut, maka ada kalangan yang membeli dalam jumlah banyak karena panik.

Werry Prayogi mengatakan, hal tersebut tidak perlu dilakukan karena tidak di seluruh SPBU mengalami kelangkaan, melainkan di SPBU tertentu yang menjadi favorit atau pilihan pelanggan.

Sehingga, tidak merata karena bergantung pada pelanggan memilih SPBU yang terbaik menurutnya.

(Baca Juga: Solar Ditemukan Langka di Wilayah Jawa Timur, Kadin ESDM Setempat Angkat Bicara!)

Di pihak lain, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Setiajit mengatakan tidak semua masyarakat paham terkait penggunaan dan konsumsi BBM bersubsidi.

Oleh karena itu, Werry Prayogi mengimbau agar masyarakat bersikap bijak.

"Solar premium bersubsidi kan jelas penggunannya. Yang tidak boleh adalah truk barang tambang, truk industri, plat merah. Maka masyarakat yang juga menengah atas tolong tidak memakai premium dan solar bersubsidi," kata Setiajit.

Setiajit menegaskan, bahwa kuota premium di Jawa Timur mencapai 1.444.300 kilo liter.

Sedangkan, untuk Solar 2.920.000 kilo liter.

Pihaknya berharap kuota ini terjaga dan tidak ada panic buying di masyarakat sehingga suplai dan demand tidak terganggu untuk solar dan premium.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pertamina Jamin dalam 2 Hari Pasokan Solar di Jatim Aman, Gelontorkan 120% untuk Solar dan Premium