Seiring berjalannya waktu, Opel memperbarui kembali Kapitan di bagian mesinnya pada tahun 1955 dan mesinnya menjadi 70 dk.
Habis itu perusahaan asal Jerman ini kembali memperbarui Kapitan, dan menjadi serian facelift pada tahun 1956 seperti yang dimiliki Bung Tomo sob.
Pada pembaruan tersebut Kapitan tahun 1956 memiliki tenaga lebih besar 4 dk dibanding Kapitan 1955.
Selain tenaga yang jadi 74 dk, Kapitan tahun 1956 juga mendapat pembaruan pada sistem pengereman, grell lebih kekinian pada jamannya, lampu depan yang berbezel, lampu indikator diperbarui dan trim samping yang direvisi.
Untuk mobil Bung Tomo sebelum disimpan di museum Tugu Pahlawan, sempat berada di Malang.
Tak mengherankan apabila plat nomor kendaraan milik Bung Tomo ini pun sesuai dengan area nomor kendaraan Malang, yaitu N 1708 A.
Dilansir dari Surya.co.id, Selama berada di Malang, kondisi mobil ini sangat memprihatinkan, banyak sparepart maupun aksesori mobil yang rusak bahkan hilang.
Lalu Bambang Sulistomo, Putra kedua Bung Tomo, akhirnya menghibahkan mobil tersebut sebagai koleksi bagi Tugu Pahlawan pada bulan Oktober 2010 dan diresmikan sebagai bagian dari koleksi di monumen Tugu Pahlawan pada 10 Nopember 2010.
Hingga kini pengunjung bisa melihat keberadaan mobil Opel Kapitan milik tokoh yang juga pernah menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Republik Indonesia, 1955 hingga 1956.
Keberadaan mobil ini pun setidaknya mengajak pengunjung untuk mengenal sisi lain Bung Tomo, sang Kapiten dalam pertempuran 10 Nopember 1945 yang ternyata juga menggemari mobil antik.