"Apalagi terkait program pemerintah soal Euro IV untuk mengurangi emisi di jalan. Jadi saya kira LCGC masih akan memiliki peminat yang besar, terlebih jika nanti dikombinasikan dengan aturan LCEV," jelas Toto.
"Mobil-mobil yang dulunya memiliki cc besar juga banyak yang down size kan? itu supaya emisinya lebih turun lagi, dan saya kira LCGC termasuk yang akan mendapat tempat di Indonesia," tambahnya.
(Baca Juga: Blak-blakan Andi Harjoko : Memberi Pengalaman Belanja Ke Konsumen Ban)
Terkait regulasi baru yang membebani pajak 3 persen terhadap LCGC, Toto mengaku hal tersebut belum tentu akan mematikan penjualan LCGC di Indonesia.
Ia menyebut dampak itu harus diamati lebih dalam, untuk menentukan langkah bisnis Bosch kedepannya.
Lebih jauh, saat ini pihaknya akan terus memperhatikan permintaan konsumen, dan tak menutup kemungkinan untuk memproduksi ECU jenis mobil lainnya di Indonesia.
"Kalau produksi itu kan mengikuti perkembangan market, jadi marketnya meminta apa, kami siap mengikuti perkembangan pasar. Kalau pasar membutuhkan ECU mobil lain, kami siap mengimplementasikan," tutupnya.