GridOto.com - Sabtu (2/11) sore penulis menyempatkan diri untuk menyambangi kediaman Agus Tri Nugroho yang berlokasi di Griya Pulisen, Boyolali.
Kedatangan penulis ditemani Kartika Eko Nugroho, pemilik Panther M65 karena rasa penasaran akan koleksi Agus yang agak nyeleneh.
Dari kabar yang didapatkan penulis, Agus yang hobi mengoleksi motor mini ini memiliki sebuah motor matik yang menggunakan gardan sebagai penggeraknya.
Ah, masa iya?
(Baca Juga: Mencolok Banget! Yamaha Malic, Si Matik Mini Berpenggerak Gardan!)
Masuklah penulis ke ruang tamu rumah Agus yang berkonsep British Cafe ini.
Penulis langsung 'melongo' dengan beberapa koleksi Agus yang dipajang di ruang tamunya salah satunya adalah Yamaha Malic.
Yamaha Malic sendiri adalah motor mini matik klasik yang mulai diproduksi pada 1979.
Dan yang bikin penulis tambah bengong, penggeraknya menggunakan gardan lo.
(Baca Juga: Meski Enggak Full Ori, Yamaha Malic Ini Tetap Menarik Sebagai Matik Bergardan!)
Gardan yang ada pada Yamaha Malic ini berada di sebelah kiri.
Sedangkan mesinnya berada di depan roda belakang.
Memang bukan motor matik umum nih, batin penulis saat melihat koleksi Agus yang satu ini.
Tiba-tiba sang owner motor besutan Negeri Sakura ini langsung menawarkan hal yang tak bisa penulis tolak.
(Baca Juga: Panther Muncul Lagi, Bukan Jadi Raja Diesel, Sekarang Jadi Motor Listrik Gaya Cruiser!)
"Dikeluarin aja mas motornya. Dipancal mlaku kok (diengkol langsung jalan)," kata Agus kepada penulis dengan logat Jawa-nya.
Bak kucing melihat teri, tanpa babibu langsung deh tuntun Yamaha Malic berkelir merah dengan panel putih ini ke depan rumah.
Beneran, diengkol langsung nyala motor yang kurang lebih sudah berumur 40 tahun ini.
Langsung aja penulis naikin dan rasain motor matik pakai gardan ini.
(Baca Juga: Langka! Ketemu Motor Klasik Panther M65 di Boyolali, Sudah Ditawar Rp 90 Juta Masih Gak Mau Dilepas)
Uwenak lho sob! Ada sensasi tersendiri saat mengendarai motor mini ini dan menjadi perhatian publik. Berasa Artis! Hehe.
Namun yang membuat penulis terkesan adalah perpindahan ratio dari motor ini.
Meski menggunakan mesin 50 cc dengan silinder tunggal, motor ini menggunakan transmisi otomatis 2 percepatan.
Tidak smooth sebenarnya perpindahannya apalagi jika dibandingkan dengan motor matik zaman sekarang.
(Baca Juga: Si Mungil Honda Z50A Dikasih Sespan Biar Makin Lucu dan Unik)
Tapi sensasi yang diberikan benar-benar lebih asyik jika dibandingkan motor matik era milenial ini.
Tak jauh penulis menjajal motor ini, langsung kembali dan mengobrol sambil meminum softdrink kaleng yang diberikan pemilik rumah.
Agus menceritakan prosesi saat ia akan meminang motor koleksinya yang sempat ragu ini.
"Waktu lihat motornya udah enggak ori, tapi pakainya (roda penggerak) gardan jadi menarik," ujar Agus.
(Baca Juga: Motor Sport Sih Minder Kalau Lihat Ban Gambot Honda Z50 Satu Ini)
Memang ada beberapa ubahan dan bahkan beberapa part entah kemana.
Meski begitu Agus tetap tampak suka dan bangga berhasil membawa pulang si Malic ini.
Walupun sudah kepalang tanggung untuk dioprek, Agus mengaku tak ada minat untuk memodifikasi motor ini.
Ia lebih memilih untuk tetap mempertahankan bagian-bagian lain yang masih orisinal untuk tetap orisinal.
(Baca Juga: Si Mungil Honda Chaly Berubah Bentuk, Makin Asyik Dengan Part Sepeda)
Seperti spidometer yang berbentuk kotak dengan aksara Jepang yang melekat menandakan motor ini dicomot dari pasar JDM (Japanese Domestic Market).
Sama halnya dengan indikator bensin pada motor ini.
Tunggu sebentar, di mana ya letak indikator bensinnya?
Pertanyaan yang sama juga dilemparkan Agus dan Eko kepada penulis saat sedang getol melihat detail-detail pada Yamaha Malic-nya.
(Baca Juga: Motor Mini Pesanan Gibran Putra Sulung Jokowi Akhirnya Jadi Juga)
Melihat penulis yang tampak kelimpungan mencari instrumen satu ini, dengan tenang ia membuka jok motornya.
"Ini lo mas di sini, indikatornya masih manual," ungkap keduanya kepada penulis.
Ternyata indikator bensin berada di bawah jok, tepat di sebelah tutup tangki bensin.
Uniknya lagi, indikator bensin di motor ini masih berbentuk manual yang juga menggunakan huruf-huruf Jepang sebagai penunjuk.
(Baca Juga: Terlihat Seperti Motor Mini, Eh Ternyata Motor Legendaris Punya Honda)
Menurut keduanya, motor ini di Indonesia sudah masuk golongan rare dan jarang ditemui.
Jika ada pun pasti sudah menjadi milik kolektor dan jarang keluar 'kandang'.