F1 Luncurkan Mobil dan Regulasi 2021, Mobil Makin 'Licin,' Balapan Makin Seru

Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 1 November 2019 | 10:10 WIB

Rancang mobil baru F1 untuk tahun 2021. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - F1 baru saja meluncurkan mobil dan regulasi baru yang akan dipakai untuk tahun 2021 hari Kamis lalu sebelum akhir pekan F1 Amerika (31/10).

Menurut Presiden FIA, Jean Todt, regulasi 2021 merupakan perubahan yang menyeluruh dari segala aspek.

"Regulasi ini benar-benar mengubah cara F1 akan dijalankan, dan di mana kami melakukan ubahan dari segi teknis, balap, dan finansial secara serentak untuk pertama kali," ujar Jean.

Dan seperti yang dia katakan, ada cukup banyak hal yang akan berubah baik dari mobil maupun peraturan di F1 pada tahun 2021 nanti.

(Baca Juga: Jadwal F1 Amerika Akhir Pekan Ini, Begadang Sampai Subuh!)

Dari segi mobil, ubahan yang dilakukan berfokus untuk memastikan bahwa balapan akan berlangsung lebih dekat dan sengit.

Sayap depan dibuat lebih simpel, sayap belakang dibuat lebih besar, fokus aerodinamika dipindah ke bagian bawah mobil, suspensi yang lebih sederhana, dan pelek ukuran 18 inci.

Hasil dari semua ubahan tersebut adalah mobil yang tidak akan kehilangan banyak downforce ketika mengikuti mobil lain.

Maka dari itu, diharapkan para pembalap akan dapat bertarung dengan satu sama lain dengan lebih dekat dan lebih lama di lintasan.

Tapi tidak ada perubahan dari segi mesin, jadi mobil F1 masih akan menggunakan mesin hybrid turbo berkubikasi 1.600 cc dengan konfigurasi V6.

Dari segi finansial, F1 akan memperkenalkan cost cap, atau batas pengeluaran yang harus diikuti oleh para tim setiap tahunnya mulai dari tahun 2021.

Batasan tersebut meliputi seluruh pengeluaran kecuali biaya marketing serta gaji pembalap dan tiga personil teratas dari tim tersebut.

Angka yang disetujui adalah sebesar 175 juta Dolar Amerika, atau sekitar Rp 2,5 Triliun per-tahunnya.

Angka tadi jauh lebih sedikit dari budget tim Ferrari maupun Mercedes di tahun 2018 yang menyentuh angka 400 juta Dolar Amerika atau sekitar Rp 5,6 triliun.

(Baca Juga: Lewis Hamilton Bisa Dengan Mudah Kunci Gelar F1 2019 di Amerika)

Harapannya adalah tim-tim kecil dapat kembali bersaing di papan atas karena mengecilnya kesenjangan finansial antara tim kecil dan tim besar.

Beberapa ubahan lainnya diantaranya adalah pembatasan upgrade yang dapat dibawa di setiap balapan, pembatasan penggunaan wind tunnel, dan penggunaan part-part terstandarisasi.

Selain itu, setiap tim kini wajib menjalankan setidaknya dua sesi tes menggunakan pembalap yang telah menjalankan 2 balapan F1 atau lebih sedikit untuk memberikan kesempatan kepada pembalap-pembalap muda.

Mudah-mudahan semua ubahan tadi bisa menghasilkan balapan yang lebih sengit dan spektakuler.