Dari segi finansial, F1 akan memperkenalkan cost cap, atau batas pengeluaran yang harus diikuti oleh para tim setiap tahunnya mulai dari tahun 2021.
Batasan tersebut meliputi seluruh pengeluaran kecuali biaya marketing serta gaji pembalap dan tiga personil teratas dari tim tersebut.
Angka yang disetujui adalah sebesar 175 juta Dolar Amerika, atau sekitar Rp 2,5 Triliun per-tahunnya.
Angka tadi jauh lebih sedikit dari budget tim Ferrari maupun Mercedes di tahun 2018 yang menyentuh angka 400 juta Dolar Amerika atau sekitar Rp 5,6 triliun.
(Baca Juga: Lewis Hamilton Bisa Dengan Mudah Kunci Gelar F1 2019 di Amerika)
For the first time in F1 history, financial rules will be enshrined in the new regulations
— Formula 1 (@F1) October 31, 2019
This is how the cost cap will work#F12021 pic.twitter.com/GY0WPdkH85
Harapannya adalah tim-tim kecil dapat kembali bersaing di papan atas karena mengecilnya kesenjangan finansial antara tim kecil dan tim besar.
Beberapa ubahan lainnya diantaranya adalah pembatasan upgrade yang dapat dibawa di setiap balapan, pembatasan penggunaan wind tunnel, dan penggunaan part-part terstandarisasi.
Selain itu, setiap tim kini wajib menjalankan setidaknya dua sesi tes menggunakan pembalap yang telah menjalankan 2 balapan F1 atau lebih sedikit untuk memberikan kesempatan kepada pembalap-pembalap muda.
Mudah-mudahan semua ubahan tadi bisa menghasilkan balapan yang lebih sengit dan spektakuler.