Bila diakumulasi satu hari untuk pulang pergi artinya masyarakat Jepang yang menggunakan mobil pribadi bisa menghabiskan ongkos untuk tol saja sekitar Rp 1,1 jutaan, belum lagi ditambah dengan biaya parkir yang mahal.
Andre menjelaskan, parkiran di Jepang kisarannya mulai dari 600 hingga 700 Yen bila dikonversi ke rupiah, per jamnya harus membayar parkir mobil sekitar Rp 70.000 sampai Rp 85.000-an, tinggal dikalikan dengan jam kerjanya saja.
"Untuk bensin itu per liter sekitar 150 Yen, kalau dikali-kali dengan pengeluaran semua memang tinggi untuk pakai mobil pribadi sehari-hari. Jadi kebanyakan, orang Jepang simpan mobil di rumah, lalu pergi kantor pakai kereta saja," kata Andre.
(Baca Juga: Tampil Bagus di F1 Jepang, Tim Renault Malah Didiskualifikasi)
Tidak hanya itu, biaya kepemilikan mobil juga tak kalah mahal sob.
Andre mengatakan, setiap masyarakat Jepang yang punya mobil wajib melakukan inspeksi kendaraan tiga tahun sekali ke bengkel-bengkel resmi.
Hal ini dilakukan untuk mengecek dan memastikan bila semua komponen mobil masih layak digunakan.
Ongkos biaya perawatan atau pengecekan tersebut juga tidak murah, minimal harus merogoh sekitar 3.000 Yen atau sekitar Rp 3,8 jutaan di luar dari adanya pergantian komponen bila diperlukan.
"Setelah dicek nanti di mobil akan ditempel stiker, biasanya warna biru kecil di bagian kaca. Habis inspeksi tiga tahunan itu harga mobil juga langsung jatuh, inspeksi ini juga wajib dilakukan untuk yang beli mobil bekas, jadi semua wajib," ujar Andre.
"Kalau tidak ada inspeksi, lalu bila kecelakaan ketahuan ada komponen yang belum diganti itu pengemudi bisa disalahkan, jadi memang cukup ketat di sini (Jepang)," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beratnya Biaya Pemakaian Mobil Pribadi di Jepang