Pelanggar di Bawah Umur Mendominasi Operasi Zebra Semeru 2019, Polisi Minta Peran Aktif Orang Tua

Latifa Alfira Ulya - Selasa, 29 Oktober 2019 | 15:33 WIB

Ilustrasi Operasi Zebra Semeru 2019 (Latifa Alfira Ulya - )

GridOto.com - Operasi Zebra Semeru 2019 di Surabaya yang dilaksanakan sejak 23 Oktober lalu, saat ini sudah memasuki satu pekan pertama.

Operasi zebra ini masih menyisakan waktu tujuh hari ke depan hingga 5 November 2019.

Data sementara, jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak terjadi di Surabaya adalah pengendara di bawah umur.

Hal ini diungkapkan oleh Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Chandra.

"Kebanyakan masih anak dibawah umur mengemudikan motor. Tentu kan tidak ada SIM-nya. Itu masih sering kita temukan saat razia," ujarnya, Selasa (29/10/2019).

(Baca Juga: Polresta Ini Hadirkan Maskot Saat Menggelar Operasi Zebra 2019, Tilang Ratusan Pelanggar)

Melihat fenomena itu, pihaknya meminta peran serta orang tua agar aktif memantau anaknya dan tidak perlu memfasilitasi anak di bawah umur untuk berkendara.

"Efeknya tentu sangat bahaya, anak dibawah umur itu kan masih rentan, sedangkan jalanan itu dilalui banyak jenis kendaraan," jelas Teddy.

"Jangan sampai orang tua malah memfasilitasi kendaraan untuk anak-anak yang masih di bawah umur," sambungnya.

Nah, saat ini kecelakaan yang menimpa pengendara di bawah umur juga semakin marak terjadi.

Founder Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa mengendarai motor bukan hanya karena fisik yang sudah siap dan kuat.

(Baca Juga: Ini Pelanggaran Lalu Lintas yang Paling Banyak Terjadi Selama Operasi Zebra Candi 2019)

“Diingatkan lagi, naik motor itu bukan hanya karena fisik semata, kaki sudah sampai di tanah atau kuat mengangkat motor atau dalam hal keterampilan. Tapi paling penting juga kesiapan mental,” ujar Jusri.

Menurut Jusri, ketika usia belum mencukupi, pengendara belum memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran terhadap tindakan, perilaku, serta akibat yang ditimbulkan olehnya saat di jalan raya.

Selain itu, anak di bawah umur cenderung memiliki emosi dan rasio berpikir yang belum bisa bekerja dengan baik.

Oleh karena itu, para orang tua jangan lupa terus memberikan edukasi mengenai keselamatan berkendara kepada anak-anaknya ya!