Selama penyelenggaraannya, IRSA telah bekerja sama dengan 5 pilar keselamatan, diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Kementerian Kesehatan.
Kolaborasi ini merupakan langkah positif sebagai bentuk sinergi berbagai pihak untuk bersama-sama mendorong pelaksanaan penerapan tata kelola keselamatan jalan yang baik di Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini telah mendukung dan berpartisipasi pada kegiatan IRSA, kepada Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kepolisian, Kementerian Kesehatan, Masyarakat Transportasi Indonesia, Global Road Safety Partnership dan berbagai pihak lainnya," tambah Julian.
"Khususnya kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PPN/BAPPENAS yang telah mendukung penuh IRSA mulai dari penentuan atribut penilaian baik survei maupun observasi, serta termasuk sebagai host acara Sharing Session tahun ini," lanjutnya.
(Baca Juga: IRSA 2018, Kolaborasi Adira Insurance Wujudkan Tata Kelola Keselamatan Jalan yang Baik)
Untuk tahun ini, tercatat sebanyak 180 kota dan kabupaten yang ikut serta dan kemudian terpilih sebanyak 23 kota dan kabupaten yang menjadi finalis IRSA 2019.
Puluhan finalis terpilih berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya.
Telah dilakukan observasi lapangan dan survei kepuasan pengguna jalan terhadap 23 finalis IRSA 2019, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengukur kualitas penerapan tata kelola keselamatan jalan di 23 kota dan kabupaten tersebut.
"Melalui IRSA mari bersama-sama kita dorong penerapan program keselamatan jalan pada pemerintah kota dan kabupaten dalam mewujudkan Indonesia yang berkeselamatan," tutup Julian.
Berikut 23 finalis IRSA 2019:
a. Kota dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.
1. Kota Bogor
2. Kota Depok
3. Kota Bukittinggi
4. Kota Magelang
b. Kota dengan tingkat kepadatan penduduk rendah.
1. Kota Banjarbaru
2. Kota Padang Panjang
3. Kota Balikpapan
4. Kota Probolinggo
c. Kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.
1. Kab. Kuningan
2. Kab. Gianyar
3. Kab. Pacitan
4. Kab. Jepara
d. Kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk rendah.
1. Kab. Ogan Komering Ilir
2. Kab. Banyuasin
3. Kab. Musi Banyuasin
4. Kab. Landak
e. Ibukota Provinsi
1. Banjarmasin
2. Samarinda
3. Bandung
4. Yogyakarta
f. Excellent City
1. Kota Tangerang
2. Kota Semarang
3. Kota Bangka