Kelebihan kipas yang digerakkan mesin adalah kemungkinan rusaknya sangat kecil.
Tapi kelemahannya putaran kipas ini terlalu rendah saat mesin stasioner dan memberi beban ekstra kepada mesin, terutama pada putaran tinggi.
(Baca Juga: Kenapa Mesin Mobil Butuh Sistem Pendingin atau Water Jacket?)
Padahal pada kecepatan tinggi radiator sudah cukup mendapat angin dari depan.
Untuk mengurangi kelemahan ini, kipas mesin dilengkapi dengan kopling visco.
Kopling ini akan mengeras saat radiator sudah mulai panas sehingga mempercepat putaran kipas.
Dan akan melemah jika radiator dingin sehingga kipas tidak terlalu membebani kerja mesin.
Kerusakan pada kopling visco adalah makin lemah seiring bertambahnya usia.
(Baca Juga: Ini 5 Cara Mudah Deteksi Kebocoran di Sistem Pendingin Mesin Mobil)
Sedangkan kipas elektrik akan berputar cepat meski mesin dalam keadaan stasioner, ini sangat menguntungkan saat jalan macet.
Namun, motor listrik pada kipas elektrik bisa rusak sehingga mengakibatkan mesin overheat.
Hidup-matinya kipas elektrik ini diatur oleh thermoswitch yang bekerja dengan mendeteksi suhu air pendingin.
Ketika air sudah mulai panas, thermoswitch akan memerintahkan kipas untuk hidup, sebaliknya saat air radiator sudah kembali dingin kipas dimatikan.