GridOto.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo tengah giat menggarap pembangunan infrastruktur, salah satunya jalan tol.
Dengan banyaknya jalan tol yang sedang digarap, kamu tahu enggak sih jalan tol yang pertama kali dibangun di Indonesia?
Yups, jalan tol pertama di Indonesia adalah Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi).
Nah, kali ini GridOto akan mengulas kisah awal mula konstruksi jalan berbayar pertama di Indonesia ini. Yuk disimak!
Melansir dari Kompas.com, wacana pembangunan jalan tol pertama kali digulirkan pada 1955 oleh Wali Kota Jakarta saat itu (sekarang Gubernur), Raden Sudiro.
Raden Sudiro menjabat Wali Kota Jakarta pada periode 1955-1960.
(Baca Juga: Total Ada Lima Jalan Tol Baru yang Bakal Dibangun di Jawa Tengah, Apa Saja?)
Saat itu ia mengusulkan adanya jalan tol tujuannya agar pemerintah daerah Kotapraja Jakarta mendapatkan dana tambahan untuk pembangunan.
Akhirnya, Sudiro bersama Badan Pemerintah Harian Kotapraja Jakarta mengusulkan jalan tol ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS).
Namun saat itu usulan Sudiro ditolak oleh DPRDS dengan alasan jalan tol akan menghambat dan mengganggu lalu lintas.
Selain itu DPRDS juga menganggap bahwa penarikan tarif jalan tol terkesan seperti meminta pajak kuno/kolonial.
Waktu berlalu, kemudian pada 1970 kondisi lalu lintas di Jakarta semakin macet karena jumlah kendaraan juga semakin bertambah.
(Baca Juga: Trase Jalan Tol Bandung-Garut-Tasik Sudah Jelas, Pemprov Jabar Diminta Siapkan Anggaran)
Pada tahun itu tercatat jumlah kendaraan di Jakarta ada 222.000 unit.
Oleh karena itu, usulan Sudiro untuk membangun jalan tol pun akhirnya dipertimbangkan.
Pada 1973, pemerintah memulai proyek jalan tol pertama yang menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi atau yang dikenal dengan Jagorawi.
Konstruksi Tol Jagorawi sepanjang 52 kilometer ini menghabiskan dana sekitar Rp 16 miliar.
Kemudian pada 9 Maret 1978, Presiden Soeharto meresmikan jalan tol pertama di Indonesia itu dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Jasa Marga.
Setelah proyek Tol Jagorawi selesai, pemerintah pun melanjutkan pembangunan jalan tol lainnya, yaitu Tol Jakarta-Merak pada 1984.