Penjualan Alphard Hybrid Miris, Januari-Agustus 2019 Hanya Laku 1 Unit, Begini Kata Toyota

Muhammad Ermiel Zulfikar - Jumat, 18 Oktober 2019 | 21:30 WIB

Ilustrasi. Alphard Hybrid. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

(Baca Juga: Harga Alphard Hybrid 'Menghilang' di Situs Resmi dan Brosur Penjualan, Begini Respon Toyota)

Soerjo menjelaskan, cara itu digunakan karena belum tentu ada konsumen yang membeli MPV Hybrid mewah ini setiap bulannya.

Sehingga daripada membebankan biaya operasional mereka dan unitnya jadi menumpuk di gudang penyimpanan, maka dihadirkanlah fasilitas tersebut.

"Itu daripada berisiko terhadap bisnis ataupun secara kostumer yang tidak terpenuhi, makanya kami buka fasilitas spot order," terang Soerji lagi.

"Spot order itu yang melakukan adalah TAM, konsumen pesan dulu ke dealer dan pihak dealer mengorder ke kami. Jadi kostumer masih bisa pesan, tapi itu tidak dalam bentu ready stok," sambungnya.

(Baca Juga: Tes Jarak Jauh, Konsumsi BBM Mobil Hybrid Toyota Bisa Setara Motor)

Lebih lanjut, fasilitas spot order itu tidak hanya berlaku untuk Alphard Hybrid dan Prius saja.

Melainkan juga untuk beberapa model Toyota lainnya yang dipasarkan di negara lain dan diimpor secara utuh (CBU) ke Indonesia.

Toyota
Toyota Prius Plug-in Hybrid berpose di Taman Nasional Baluran

"Hal seperti itu juga kami lakukan kok ke model lain seperti FJ Cruiser dan LC-200, itu semua kami lakukan dengan fasilitas sport order, gitu," papar Soerjo.

"Apakah itu berlaku untuk semua model Toyota yang dipasarkan di luar negeri? jawaban kami tidak, karena kami harus meng-introduce atau memperkenalkan dulu model tersebut di Indonesia," tambahnya.

(Baca Juga: Head Unit Toyota Corolla Altis Hybrid Bisa Pantau Kondisi Mesin)

Selain itu, Soerjo juga menjelaskan, untuk mendatangkan unitnya ke Indonesia hingga diterima oleh konsumen, membutuhkan waktu yang tidaklah sebentar.

Karena ada beberapa proses yang harus diselesaikan.

"Umumnya itu ada jangka waktu tiga bulan, itu maksimum, hingga mobil datang ke konsumen," tutup Soerjo.