Seperti sarana rest area di ruas Tol Pemalang-Batang.
(Baca Juga: Meski Kuat Dilalui Truk Besar, Tol Layang Jakarta-Cikampek II Tetap Untuk Kendaraan Ringan. Ini Jawaban PUPR!)
"Ini saja (ruas tol) produknya masih bersifat setengah matang. Masih banyak yang harus dibenahi di sana- sini."
"Manfaat belum dirasa tapi sudah mau dinaikkan tarifnya," tandasnya.
Para pengusaha truk disebut sedang menganalisis dan mengkalkulasi untung-rugi armadanya antara melewati jalan tol dan jalan arteri biasa.
Tapi, jika sudah dibebani kebijakan yang berat, seperti kenaikan tarif tol, itu membuat pilihan lain kepada pengusaha.
"Kalau begini caranya, lebih baik truk tidak menggunakan jalan tol."
"Truk- truk kami untuk usaha, bukan untuk plesiran. Jadi apa pun yang dikonsumsinya harus dianggap sebagai komponen biaya yang harus dihitung secara cermat."
"Jika ingin tetap bisa bertahan dalam persaingan yang semakin ketat," Bambang menambahkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengusaha Truk Ancam Tidak Lintasi Tol di Jawa Tengah, Respon Wacana Penyesuaian Tarif Tol