Banyak yang Belum Tahu, Ini Sejarah di Balik Penggunaan Setir Kanan dan Kiri Pada Mobil

Latifa Alfira Ulya - Senin, 30 September 2019 | 15:35 WIB

Ilustrasi setir mobil (Latifa Alfira Ulya - )

GridOto.com - Seperti yang kita ketahui, penggunaan letak setir mobil di sejumlah negara berbeda-beda.

Ada beberapa yang memposisikan setir di sebelah kanan, ada pula yang memposisikan di sebelah kiri.

Beberapa negara yang menggunakan aturan setir kanan antara lain Indonesia, Inggris, Australia, Jepang, Singapura, Malaysia.

Sementara negara yang menganut aturan setir kiri antara lain di beberapa wilayah Amerika, Tiongkok, dan mayoritas negara Eropa kecuali Inggris.

Nah, ternyata banyak yang belum paham nih tentang sejarah posisi setir kanan dan kiri.

Daripada penasaran, yuk langsung disimak aja sob!

(Baca Juga: Agar Nggak Ketipu, Begini Cara Mengetahui Setir Mobil Asli Atau Palsu)

Dahulu semasa perang, ksatria di Kerajaan Inggris memiliki kebiasaan menggunakan kereta perang.

Saat berperang, mereka beradu pedang dengan musuhnya yang berada di sebelah kanan.

Hal ini karena biasanya orang menggenggam pedang menggunakan tangan kanan.

Kemudian kebiasaan ini pun juga berimbas hingga sekarang, di mana posisi setir letaknya di sebelah kanan.

Negara-negara di Asia Tenggara kebanyakan menggunakan setir kanan karena sebagian besar pernah dijajah Inggris.

Letak setir mobil di Indonesia juga berada di sebelah kanan karena waktu itu Belanda yang menjajah Indonesia juga menggunakan setir kanan.

(Baca Juga: Ini 4 Cara Mudah Merawat Setir Mobil Biar Awet dan Nyaman Dipakai)

Namun setelah Belanda dikalahkan Perancis, letak setir mobil di Belanda pun mengikuti kebiasaan di Perancis, yaitu di sebelah kiri.

Sedangkan posisi setir di sebelah kiri berawal pada akhir 1700-an, di mana kusir di Perancis dan Amerika Serikat mengangkut hasil pertanian menggunakan kereta kuda.

Kereta kuda itu tidak memiliki kursi pengemudi, sehingga kusir yang mengemudikan duduk di bagian belakang, di sebelah kiri kuda.

Tujuannya adalah agar tangannya tetap bisa digunakan untuk mencambuk kuda.

Secara otomatis, kusir yang duduk di sebelah kiri menginginkan orang lain untuk lewat di sebelah kiri juga.

Itu sebabnya mobil dan kendaraan lain di sana sampai sekarang tetap menggunakan setir di sisi kiri.