Dari data itu, ternyata selisih tenaga ADV150 dan PCX 150 sebesar 0,68 dk namun torsi 0,4 Nm lebih unggul ADV150.
Tapi perlu dicatat, pengukuran dilakukan dalam kondisi digas mentok atau wide open throttle (WOT).
Jadi dalam penggunaan harian akan sangat jarang langsung merasakan beda sebesar itu.
Kendati secara peak power ADV150 kalah dari PCX 150, tapi jika melihat grafiknya ternyata lebih unggul, terutama di putaran menengah ke atas.
Jika dianalisa, tampaknya ini efek dari penggunaan roller berat dan per lebih keras, sehingga dorongan puli ke v-belt lebih kuat jadi lebih minim selip.
Dengan tenaga lebih kecil, ditambah pakai roller berat dan per keras, hasilnya respon tiap buka gas jadi lebih smooth, makanya catatan akselerasi ADV150 lebih lambat jika dibanding PCX 150.
Baca Juga: Siapa Bilang Mesin dan Transmisi Honda ADV 150 dan PCX 150 Sama? Ini Detail Perbedaanya!
Hasilnya langsung terlihat ketika kita lakukan test akselerasi dengan menggunakan alat ukur racelogic performance box.
Ambil contoh 0-60 km/jam, ADV150 butuh 5,4 detik sementara PCX 150 hanya 5,2 detik.
Kendati tarikan awal lebih kalem, namun di kecepatan menengah atas berkendara pakai ADV150 justru lebih enak, utamanya cruising 60 km/jam hingga 80 km/jam mesin sangat rileks tidak terasa ngegerung.
Oiya mesin ADV150 ini sangat minim getaran, baik di putaran rendah maupun tinggi, suaranya juga cukup senyap.
Mungkin ada yang penasaran CVT gredek atau tidak? Sampai angka odometer hampir 700 km belum dirasakan gredek.