Pembalap berusia 21 tahun ini mengambil pelajaran dari sikap marahnya di F1 Singapura, dengan mengatakan akan “diam saja” daripada membuat komentar yang negatif kepada timnya.
Setelah membahas kejadian di F1 Singapura itu, Leclerc paham bahwa itu adalah bagian dari strategi.
(Baca Juga: Tim Mercedes Mengaku “Marah” Dikalahkan Ferrari di F1 Singapura)
"Saya percaya reaksi saya jauh dari apa yang seharusnya," katanya kepada wartawan di Sochi, dikutip GridOto.com dari foxsports.com.au.
“Dan itu menunjukkan bahwa saya masih harus banyak belajar. Dalam situasi itu tidak perlu seperti ini,” lanjutnya.
“Tim telah melakukan hal yang benar, kami finish pertama dan kedua, kami tidak akan finish pertama dan kedua dengan strategi lain, dan itulah yang paling penting,” ungkapnya.
"Saya pasti harus banyak belajar, dan banyak yang harus ditingkatkan, tetapi itu tidak akan terjadi lagi di masa depan," ujarnya.
Leclerc mengaku emosi saat itu, karena ingin memenangkan lomba.