Perkembangan Teknologi Kampas Rem Mobil, Dari Kayu sampai Ceramic

Dwi Wahyu R. - Rabu, 25 September 2019 | 14:30 WIB

Ilustrasi kampas rem (Dwi Wahyu R. - )

GridOto.com-Teknologi rem mobil terus berkembang.

Perkembangan teknologi rem mobil contohnya mulai dari penggunaan sistem hidraulik, booster hingga teknologi ABS dan EBD.

Kalau teknologi rem mobil maju, bagaimana dengan kampas rem?

Sebelum 1870, roda kendaraan masih dibuat dari kayu, dan alat yang digunakan untuk memperlambat laju roda juga terbuat dari kayu.

Namun sejak 1870, roda mulai dibuat menggunakan besi untuk mengurangi keausan kayu.

Radityo Herdianto
Kampas Rem Depan untuk Mitsubishi Pajero Sport

(Baca Juga: Ciri-ciri Kampas Rem Mobil Yang Sudah Aus, Perhatikan Empat Hal Ini)

Pada waktu itu bidang gesek rem juga menggunakan besi.

Penggunaan besi untuk bidang gesek rem ini memang membuatnya lebih awet, namun rem tidak pakem.

Memasuki 1897, mulailah digunakan rem jenis teromol (brake lining) pada kendaraan.

Jenis rem ini diciptakan Herber Food dari perusahaan Ferodo ltd.

Kampas yang digunakan menggunakan bahan campuran sabut dengan kain katun (cotton belting).

Ryan/GridOto.com
Ilustrasi rem mobil

(Baca Juga: Tips Jaga Kampas Rem Mobil Supaya Lebih Awet, Begini Caranya)

Selanjutnya sekitar 1908, bahan asbestos mulai digunakan.

Asbestos merupakan paduan kuningan dan serat metal yang disatukan menggunakan binder (bahan pengikat) namun belum dicetak.

Hingga 1920, kampas rem mulai dicetak dengan serat metal dengan ukuran lebih pendek, logam kuningan yang lebih halus serta tambahan bahan organik.

Namun pada 1994, ditemukan kalau asbestos mengandung zat Karsinogen yang dituding sebagai salah satu zat penyebab kanker paru­-paru.

Sejak itu, produksinya pun mulai perlahan di­ hentikan. Sebagai gantinya adalah penggunaan brass, copper fiber  dan aramid pulp.

Rem mobil

(Baca Juga: Terungkap! Kenapa Kampas Rem Cakram Diberi Gemuk, Ada Manfaatnya lho)

Kampas rem non-­asbestos ini terbagi 2, yakni low steel yang masih mengandung besi meski sedikit dan non-steel yang tidak menggunakan besi.

Selain ramah lingkungan, kampas rem non­-asbestos juga memiliki segudang kelebihan lain seperti tidak mudah bunyi, tahan panas dan memiliki friksi baik.

Namun ada 2 kelemahannya, kotoran dari pengikisan kampas berwarna hitam dapat mengotori pelek dan harganya pun lebih mahal dari kampas rem asbestos.

Kini kampas rem sudah ada yang mengaplikasikan bahan ceramic.

Harganya yang mahal membuat aplikasinya terbatas dan paling banyak di dunia balap.