GridOto.com - Senin (23/9) malam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) malakukan uji beban terhadap Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono uji beban tersebut akan dilakukan pada titik-titik yang memiliki karakteristik khusus.
Pengujian pada tol sepanjang 36,4 km ini sendiri meliputi uji dinamis dan statis.
Lalu apa tujuan adanya uji dinamis dan statis Tol Layang Jakarta-Cikampek II?
(Baca Juga: Demi Keamanan, Begini Proses Uji Beban Tol Jakarta Cikampek, Pakai Berapa Truk?)
Uji statis dilakukan untuk mengetahui besar lendutan di tengah bentang jembatan.
Sementara uji dinamis bertujuan untuk mencari respons dinamik dengan mengukur frekuensi natural, yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan frekuensi alami berdasarkan hasil perhitungan.
Dari kedua segmen uji beban tersebut akan diketahui faktor redaman jembatan dan Dynamic Amplification Factor (DAF).
DAF sendiri adalah perbandingan antara amplitudo akibat beban dinamis dengan amplitudo akibat beban statis yang akan menunjukkan karakteristik dari titik yang diuji.
Lalu bagaimana cara menguji kedinamisan dan kestatisan Tol Layang Jakarta-Cikampek II?
(Baca Juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek II Segera Potong Pita, Ridwan Kamil Minta Jalur Khusus Truk)