Skandal Memalukan F1 Singapura, Mulai Keterlibatan Fernando Alonso Hingga Black List Pembalap

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 19 September 2019 | 19:00 WIB

Skandal crashgate F1 Singapura (Rezki Alif Pambudi - )

Apes bagi Piquet, setelah mengungkap fakta, dirinya malah banyak diserang.

Ketiganya (Piquet, Symonds, dan Briatore) mendapat sanksi dari FIA berupa larangan berada di ajang balap yang berada di bawah kendali FIA selamanya, walaupun akhirnya hukumannya diperingan sampai 2012 saja.

Kejujuran Piquet yang terlambat tersebut harus dibayar mahal.

Tidak ada lagi tim yang mau memakai jasanya, atau dalam tanda kutip 'black list' sebagai pembalap.

Karir anak legenda F1 ini hancur karena crashgate.

Wajar sih, tim takut jika memakai Piquet, saat dipecat malah bilang yang tidak-tidak atau malah membuka aib tim.

(Baca Juga: Sindiran Keras Andrea Iannone: Saya Lebih Berbakat Daripada Dovizioso)

Piquet lalu ikut beberapa balapan Xfinity Series, Camping World Truck Series, dan juga ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans.

Crashgate itu juga jadi momen keterpurukan Renault yang harus kehilangan banyak hal terutama sponsor, hingga diakuisisi oleh grup Lotus dan berganti nama menjadi tim Lotus, sebelum akhirnya bisa kembali ke F1 dengan nama tim Renault.

Pat Symonds sendiri sudah bisa kembali aktif balapan sebelum masa hukumannya selesai di 2012.

Setelah kembali, Symonds juga jadi kepala teknis tim Williams sampai 2016.

Sementara Flavio Briatore sendiri belum mau masuk menduduki jabatan penting di F1 dan hanya jadi pengamat saja.