Modul elektronik ini juga memungkinkan dibuatnya modemode transmisi seperti Sport, Eco, Comfort, dan lain-lain.
Pengontrol sistem mekanis-elektronis ini bisa berupa tuas di konsol tengah seperti biasa.
(Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Alur Tuas Transmisi Otomatis Dibuat Berliku)
Perbedaan dengan tuas mekanis adalah pengoperasiannya yang hanya perlu sentuhan ringan karena tuas ini hanya berfungsi sebagai tombol elektronis.
Ciri lainnya yaitu pilihan posisi transmisi yang hanya tersedia P, R, N, D, tanpa angka-angka tambahan.
Oh ya, sistem mekanis-elektronis ini juga memberi keleluasaan lain, seperti terciptanya mode perpindahan gigi manual oleh pengemudi.
Pelopornya adalah Porsche dengan transmisi Tiptronic yang diaplikasikan sebagai opsi tambahan pada 911 Carrera 2 keluaran 1990.
Untuk menaikkan posisi gigi transmisi, pengemudi hanya perlu memberi sentuhan ringan di tuas ke arah simbol (+).
(Baca Juga: Tombol Pengunci di Tuas Transmisi Otomatis, Ini Cara Pakai yang Benar)
Sebaliknya, untuk menurunkan gigi, tuas digerakkan ke simbol (-).
Bentuk lain adalah tuas mungil di kolom setir di balik kemudi, mirip tuas sein atau wiper, yang populer dengan sebutan paddle shift.
Prinsip kerjanya sama dengan Tiptronic, simbol (+) untuk menaikkan gigi dan (-) untuk menurunkannya.
Lagi-lagi Porsche menjadi pelopor dengan transmisi Tiptronic S di 911 Carrera produksi 1995.
Umumnya paddleshift menerapkan pola peletakan sebelah kanan untuk tuas (+) dan kiri untuk (-), seperti pada mobil balap dan F1.