Lampu Penerangan Jalan di Semarang Banyak yang Mati, Pengendara Khawatir, Pemerintah Siapkan Smart Lighting

Latifa Alfira Ulya - Senin, 16 September 2019 | 10:41 WIB

Ilustrasi lampu penerangan jalan (Latifa Alfira Ulya - )

GridOto.com - Lampu penerangan jalan umum di Kota Semarang ternyata hingga kini masih menjadi persoalan, banyak yang mati membuat pengendara khawatir.

Melansir dari TribunJateng.com, hal ini lantaran masih banyak ditemukan lampu yang tidak menyala di beberapa ruas jalan.

Warga Ngaliyan, Eli Amalia, mengaku masih menjumpai beberapa lampu penerangan jalan yang tidak berfungsi.

"Penerangan di Jalan Prof Hamka Ngaliyan kadang mati. Beberapa waktu lalu saat saya ke Boja, daerah Mijen juga ada yang mati," ungkap Eli.

Menurutnya, ada kekhawatiran tersendiri apabila lampu penerangan jalan tidak maksimal.

"Kadang takut ada orang nakal di jalan karena suasananya gelap. Akhirnya orang-orang pada ngebut. Ini justru kan membahayakan, dapat menimbulkan kecelakaan," imbuhnya.

(Baca Juga: Street Manners: Belok Tanpa Lampu Sein Berbahaya, Kalau Pakai Isyarat Tangan Gimana?)

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengaku bahwa penerangan jalan umum memang menjadi persoalan di Kota Semarang.

Hingga saat ini, masih ada laporan lampu penerangan jalan yang mati.

Setiap ada laporan, pihaknya langsung menindaklanjuti dan memperbaiki.

Dari laporan yang masuk, sebagian besar kerusakan lampu diakibatkan ulah masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

"Setelah kami tindaklanjuti laporan, banyak lampu mati akibat ulah masyarakat sendiri. Saat kami cek ternyata komponen lampu hilang. Padahal sudah digembok tapi tetap saja dirusak," jelasnya.

Ali menyayangkan perbuatan ini karena bisa merugikan masyarakat lain.

(Baca Juga: Lampu Jalan Di Ungaran Dirusak, Indikasi Muluskan Aksi Kejahatan?)

Ia berharap, masyarakat tidak merusak fasilitas umum yang diberikan pemerintah, sebaliknya harus ikut serta menjaga dan merawatnya.

"Saya yakin jika tidak ada tangan-tangan yang nakal, Kota Semarang akan terang benderang," tegasnya.

Menurut Ali, lampu penerangan jalan mati juga disebabkan karena cuaca buruk seperti angin kencang maupun hujan.

Namun, faktor-faktor itu jumlahnya sangat sedikit dibandingkan akibat pencurian komponen lampu.

Menggapi persoalan itu, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan konsep smart lighting.

Konsep ini memungkinkan seluruh lampu penerangan jalan umum dapat terkontrol langsung dari kantor Disperkim Kota Semarang.

(Baca Juga: Lampu Rotator Warna Merah, Biru, dan Kuning Pada Kendaraan 'Khusus', Apa Bedanya?)

Smart lighting nantinya juga lebih praktis karena dapat dinyalakan dan dimatikan dari ruang kontrol.

"Kami sudah membangun ruang kontrol. Nanti akan kami integrasikan dengan ruang kontrol milik Diskominfo agar mempermudah pengawasan," paparnya.

Sementara ini titik yang menjadi uji coba smart lighting yakni di Jalan Jenderal Soedirman.

Rencananya, smart lighting nantinya juga akan diperluas di beberapa jalan protokol kemudian merambah ke jalan perkampungan.

"Kami akan terapkan smart lighting secara bertahap. Rencananya akan kami launching pada Oktober besok," jelasnya.

Artikel ini dikutip dari Tribunjateng.com dengan judul Lampu Jalan Masih Jadi Persoalan, Disperkim Siapakan Smart Lighting