GridOto.com - Jelang MotoGP San Marino akhir pekan ini, pembalap tim Repsol Honda, Jorge Lorenzo, menjawab 'sindiran' bos timnya, Alberto Puig.
Beberapa waktu lalu, Alberto Puig mengungkap perihal problem yang membuat Jorge Lorenzo kesulitan di atas motor Honda selama MotoGP 2019.
Entah bermaksud menyindir atau tidak, Puig bilang bahwa Jorge Lorenzo sebenarnya tidak punya masalah soal teknis, tapi kurang berani alias takut saat balapan dan kurang punya kemauan.
"Kupikir Jorge harus mulai dari awal lagi, kapan saja dia mau. Tapi sebenarnya mulailah mengambil risiko, untuk memahami bahwa pekerjaan ini memang akan berisiko menyakiti tubuhmu," kata Puig dilansir GridOto.com dari Marca.com.
(Baca Juga: Cerai Dengan VR46, Mantan Murid Valentino Rossi Pindah ke Tim Ini!)
Statement itu ternyata jadi bahasan panas dan Lorenzo menjawabnya kepada wartawan jelang MotoGP San Marino.
"Bagaimanapun, dia adalah bosnya dan orang yang kuhormati karena dia tahu soal motor dan dunia MotoGP ini," kata Lorenzo dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Tapi bagaimana bisa ada orang bilang aku tidak berusaha dan tidak mengambil risiko dengan motor ini, padahal aku sudah mengalami crash parah, semua karena aku ingin mendapat hasil bagus," jelas Lorenzo.
Menurut Lorenzo, seharusnya tidak ada keraguan soal keberaniannya.
Lha wong jelas Lorenzo sudah crash berkali-kali, bahkan di atas motor Honda juga di musim ini.
Terakhir malah tulang punggung-nya yang kena.
"Mungkin itu masalahnya. Aku terlalu memaksakan sebelum tahu benar motornya dan itulah alasanku crash dan aku cedera sehingga membuat semuanya semakin sulit," jelasnya.
"Karena semua berawal dari cedera. Tanpa cedera, aku yakin bisa bagus, mungkin tidak menang tapi finis di podium atau 5 besar," imbuh X-Fuera.
(Baca Juga: Motor Valentino Rossi Lebih Bertenaga di MotoGP San Marino, Pertanda Bisa Menang?)
Menurut Lorenzo, jika soal keberanian, tinggal lihat saja riwayat crash-nya sejak tahun lalu di Ducati hingga yang paling parah dengan Honda hingga mencederai tulang belakangnya beberapa waktu lalu.
Jadi bukan masalah keberanian, tapi cedera memang membuatnya sulit melaju.
"Perasaan di atas motor Honda saat ini adalah aku tidak pernah merasa aman, terutama di bagian depan motor. Semuanya berkesinambungan, terutama masalah cederanya, itu membuat situasi dan hasil balapanku sangat buruk," tegasnya.
Menurutnya, jika habis cedera dirinya masih jauh lebih lambat, wajar.
Masih terlalu cepat untuk memaksakan tampil seperti biasanya padahal belum sembuh benar.