Memang bukan berarti part yang sama juga akan dipakai Yamaha, mengingat tiap pabrikan pastinya punya strategi sendiri.
Bisa saja Yamaha akan membedakan kedua variannya hanya dari aksesori yang menempel.
Atau bisa juga pembedanya tetap dari part, namun bukannya sokbreker atau pelek, melainkan pada pilihan rem belakang tromol atau cakram?
(Baca Juga: Sudah Didaftarkan, Mesin Trail Yamaha WR155 Bakal Jadi yang Tergalak di Kelasnya?)
Kalau mau lebih ekstrim lagi, mungkin akan beda dari pilihan mesin, di mana salah satunya dibekali VVA?
Strategi ini juga mirip yang dipakai Yamaha di All New V-Ixion dan All New V-Ixion R kan?
Hanya saja pada All New V-Ixion mesinnya 150 cc bukan 155 cc.
Yang jelas, mesin trail Yamaha nanti berpeluang buat jadi yang paling powerfull dibanding rival-rivalnya.
Jika mesin 155 cc VVA yang dipakai, artinya kemungkinan performanya akan setara All New V-Ixion R, All New R15, maupun MT-15, yang powernya bermain di angka 19 dk dengan torsi 14,7 Nm.
(Baca Juga: Modernisasi Yamaha DT360 Rupa Vintage Trail Dengan Sentuhan Modern)
Misalnya dengan mesin 150 cc tanpa VVA, maka performa mesin All New V-Ixion bisa jadi acuan dengan power 16,36 dk dan torsi 14,5 Nm.
Bandingkan dengan Kawasaki KLX 150 yang powernya cuma sebesar 11,83 dk dengan torsi 11,3 Nm.
Atau Honda CRF150L sedikit lebih besar, yakni dengan 12,73 dk dan torsi 12,43 Nm.
Mending kita tunggu saja kelahiran dari duo trail Yamaha ini, apakah bakal sesuai prediksi?