Meskipun Mendapat Banyak Pujian, Esemka Masih Punya PR Kata Pengamat Otomotif

Dia Saputra - Selasa, 10 September 2019 | 09:39 WIB

Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat melihat mobil produksi PT Esemka, di Kab. Boyolali, Jateng, Jumat (6/9) siang. (Dia Saputra - )

GridOto.com - Kemunculan mobil karya anak bangsa yang diproduksi oleh pabrik Esemka atau PT Solo Manufaktur Kreasi mendapat pujian dari berbagai kalangan.

Mobil Esemka yang baru saja diluncurkan dalam peresmian pabrik Esemka adalah pikap Bima 1.2 dan 1.3.

Presiden Indonesia, Joko Widodo langsung mencoba pikap Bima setelah prosesi peresmian berlangsung, Jumat (06/09/19).

Joko Widodo mendukung pabrik Esemka yang sudah mampu memproduksi mobil dari Tanah Air.

(Baca Juga: 'Feeling' Presiden Jokowi Mengatakan Esemka Bakal Laku Keras. Kenapa?)

Ia pun memiliki 'feeling' bahwa mobil Esemka ini nanti akan laris manis di Tanah Air.

"Feeling saya laku keras,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan pabrik dan meluncurkan mobil PT Solo Manufaktur Kreasi.

Tidak hanya Jokowi saja yang memberikan respon positif atas kemunculan Bima.

Namun Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengaku bangga dengan diresmikannya pabrik mobil Esemka.

(Baca Juga: Esemka Bima Trending Nomor 1 di Twitter, Netizen Curiga Ini Mobil Rebadge)

"Saya mendukung penuh Esemka, saya ucapkan selamat sudah terproduksi," kata Budi Karya Sumadi, Jumat (6/9/2019).

"Harapan saya ini bisa diserap market apalagi produk yang dikeluarkan ini adalah produk untuk di pedesaan," sambungnya.

Tetapi Pengamat Otomotif, Bebin Djuana mengatakan, meski pabrik Esemka sudah diresmikan, pabrik Esemka masih memiliki Pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.

Pekerjaan tersebut menyangkut soal pemasaran pikap Esemka Bima di seluruh Indonesia.

(Baca Juga: Tidak Ada Bantuan dari Pemerintah, Jokowi Tegaskan Pabrik Esemka Akan Beroperasi Mandiri)

Tugas pemasaran tersebut juga sebagai ajang meyakinkan konsumen mengenai kehandalan pikap Esemka.

"Konsentrasi di marketing dan meyakinkan konsumen bahwa kendaraan ini handal," tutur Bebin Djuana, Minggu (8/9/2019).

Selain itu, meningkatkan produksi pabrik dan mulai masuk ke penelitian serta pengembangan agar memiliki cetak biru sendiri.

"Meningkatkan manufacturing, mulai masuk ke R&D secara bertahap supaya nantinya punya blueprint sendiri. Biarlah di awal dimanfaatkan sebagai proses belajar yang nantinya mengubah impian menjadi kenyataan," pungkasnya.