GridOto.com - Banyak cara bisa dilakukan untuk mensupport peningkatan performa mesin mobil.
Biasanya kalau mau suara mobil beda dan lebih parau bisa langsung ganti muffler alias knalpot.
Tapi kalau setting mesin mobil sudah maksimal mesti langsung perhatikan sistem exhaust yang komponennya mulai header, center section, catalityc converter, hingga knalpot.
Nah perkara memilih knalpot yang tepat juga bukan perkara mudah. Karena knalpot juga harus mendapat setting pas sehingga tenaga dan torsi yang disembur dapat maksimal.
Terutama untuk memilih knalpot yang tepat pada mobil matik dan manual.
"Bisa beda (knalpot mobil matik dan manual) karena prinsip kerja transmisi manual sama matik itu beda. Jadi hubungannya untuk bedakan setting knalpot apalagi yang aftermarket," buka Daus.
Daus mengambil contoh Honda Jazz yang menggunakan down pipe.
"Down pipe (Jazz) bakal sama di matik dan manual. Nah yang berbeda itu di resonator. Pakai mobil matik dan manual itu beda setting," tukasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa resonator mobil manual itu akan optimal saat dibuat kopong atau 'ngelos'.
Bahkan soal suara yang dihasilkan Daus juga menjelaskan, "Suara sama, buat tenaganya kalau matik kan dia ngeden dulu dan di gardan sebelum jalan, seperti ngumpulin tenaga. Kalau dari awal ngelos, mobil pasti boyo matik-nya dan itu enggak bagus buat (mobil) matik," tambahnya.
Soal ukuran dan bentuk resonator tentu saja punya pengaruh pada out put dorongan.
"Ketika mesin itu gak digas kan itu berbalik dorongan atau tekanannya, ketika digas baru keluar lagi," imbuh Daus.
Hal lain yang perlu perhatian ialah material knalpot. Umumnya, material knalpot terbuat dari titanium ,besi, stainless steel.
Satu sama lain punya plus minus. Jika knalpot dengan bahan besi mudah berisiko karat hingga bocor sehingga rentan mengalirkan asap ke dalam kabin.
Nah yang lebih mahal sebaiknya pilih bahan stainless steel yang tahan karat.