Ini Alasan Setting Knalpot Aftermarket Mobil Matik dan Manual Berbeda

Aditya Pradifta - Senin, 2 September 2019 | 14:56 WIB

Knalpot mobil matic dan manual berbeda ukuran (Aditya Pradifta - )

Daus mengambil contoh Honda Jazz yang menggunakan down pipe.

"Down pipe (Jazz) bakal sama di matik dan manual. Nah yang berbeda itu di resonator. Pakai mobil matik dan manual itu beda setting," tukasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa resonator mobil manual itu akan optimal saat dibuat kopong atau 'ngelos'.

Aditya Pradifta
Ilustrasi contoh resonator pada mobil
"Kalau resonator yang manual itu loose atau kopong. Kalau matik itu lebih ditampung tekanannya di resonator," ujar Daus.

Bahkan soal suara yang dihasilkan Daus juga menjelaskan, "Suara sama, buat tenaganya kalau matik kan dia ngeden dulu dan di gardan sebelum jalan, seperti ngumpulin tenaga. Kalau dari awal ngelos, mobil pasti boyo matik-nya dan itu enggak bagus buat (mobil) matik," tambahnya.

Soal ukuran dan bentuk resonator tentu saja punya pengaruh pada out put dorongan.

"Ketika mesin itu gak digas kan itu berbalik dorongan atau tekanannya, ketika digas baru keluar lagi," imbuh Daus.

Aditya Pradifta
Ilustrasi resonator mobil
"Jadi bagaimanapun knalpot itu perlu karena untuk membalikkan dorongan udara," tandasnya.

Hal lain yang perlu perhatian ialah material knalpot. Umumnya, material knalpot terbuat dari titanium ,besi, stainless steel.

Satu sama lain punya plus minus. Jika knalpot dengan bahan besi mudah berisiko karat hingga bocor sehingga rentan mengalirkan asap ke dalam kabin.

Nah yang lebih mahal sebaiknya pilih bahan stainless steel yang tahan karat.