Well, bisa dikatakan sedikit kerdil memang ketika penulis coba mengendarainya.
FYI, penulis mempunyai tinggi badan kurang lebih 180 cm dengan postur kaki selonjor atau memanjang.
Dan biasanya cafe racer sendiri berbasis dari motor-motor yang besar.
Sehingga dengan postur penulis dan mindset menggunakan cafe racer pada umumnya membuat penulis merasa motor ini sedikit cebol.
(Baca Juga: Ini yang Bikin Beda di Honda Dream Cup 2019, Ada OMR Supermoto!)
Tapi jangan salah, bareng diplintir pedal gasnya? Mantap!
Sensasi mengendarai cafe racer jelas terasa pada motor garapan Fiqhi ini.
Apalagi sensasi posisi badan yang membungkuk dan pegelnya menahan badan terdorong kedepan saat penulis menjajalnya di jalanan naik turun dan menikung dari Gunung Lawu.
Walaupun tidak merubah konfigurasi mesin, rasa tarikan dari motor ini di bilang sangat lembut namun nampol walaupun dijajal pada medan yang sebenarnya bukan keunggulan dari tipe motor seperti ini.
(Baca Juga: Honda Dream Cup 2019 Seri Kedua Digelar di Purwokerto, Momennya Pas Kayak Lomba Tujuhbelasan!)
Overall motor ini walaupun sudah dimodifikasi cukup ekstrem dengan konsep yang berbeda, namun cukup nyaman dikendarai serta dapat memberikan sensasi mengendarai sebuah cafe racer pada umumnya.
Well done sob Mochammad Fiqhi Wahyu Pratama!