“Kalau kita ketik Repsol di internet, yang keluar malah CBR bukan olinya,” jelas pria yang berkantor di Wisma Bumiputera, Jl. Jend. Sudirman, KAV.75, Jakarta.
Dicky sedikit mencoba mensurvei mengenai hal ini.
“Saya mencari tahu hingga ke pelosok di Kalimantan. Sebagian besar orang tahunya Repsol merupakan seri dari produk Honda,” jelas Dicky.
Lalu strategi yang dilakukan Repsol Indonesia untuk penjualannya?
Dicky menyebutkan memang cukup sulit.
“Pertama, kalau disebut Honda adalah Repsol tidak mungkin. Karena mereka punya produk OEM-nya sendiri,” bilangnya.
Namun Dicky mengakui secara produk, Honda lebih dekat dengan Repsol dibanding dengan produk OEM-nya.
“Karena ada imej yang terbangun oli OEM itu standar sementara Repsol merupakan racing. Namun faktanya kami juga menyediakan oli standar juga,” kata Dicky.
Pihaknya juga memanfaatkan momen-momen tertentu yang terkait dengan race, seperti akan digelarnya MotoGP di Mandalika.
“Kami bikin gathering dengan berbagai pihak menuju MotoGP Mandalika. Cukup mengena kepada konsumen langsung,” ungkap Dicky.