Bos Tech3, Herve Poncharal, juga ogah melepas pembalapnya ke tim pabrikan untuk musim depan.
Jadi ada jalan terjal jika memang Oliveira ingin naik ke tim pabrikan.
Dari segi motor, sebenarnya antara tim pabrikan KTM dan tim satelitnya sama saja.
(Baca Juga: Balapan Internasional Jarang Datang ke Indonesia, Ini Penyebabnya!)
Seperti komitmen awal KTM dimana semua pembalapnya, baik di tim utama maupun satelit, akan memakai motor dan perlakuan yang sama.
Hanya saja, ada gengsi tersendiri dong jika berada di tim pabrikan.
Gajinya juga bisa beda jauh, makanya wajar jika Oliveira mau naik pangkat.
"Ya, aku tahu ini bisa jadi kesempatan, tapi ini bukan terserah padaku untuk memutuskannya. Aku tahu kontrakku di Tech3, dan aku akan lanjut percaya itu sampai mereka memberiku hal berbeda, simpel saja," ungkap Oliveira.
Oliveira juga mengaku belum ada diskusi apapun dan dengan siapapun soal hal ini.
"Tidak, tidak ada, ketika ada kursi terbuka di tim pabrikan, kau tidak bisa begitu saja menaruh orang di sana," imbuhnya.
"Perusahaan akan mempertimbangkannya dari banyak aspek, masukan pembalapnya termasuk juga, karena pembalap akan melanjutkan pengembangan motornya," sambungnya.
(Baca Juga: Begini Komentar Rossi Usai Lap Time-nya Nyaris Dianulir di FP2 MotoGP Inggris)
Sementara ini, Oliveira cukup happy di Tech3.
Performanya cukup memuaskan harapan KTM dan Tech3 sementara ini.
Jadi kita tunggu saja.