Sepeda Motor vs Mobil Mesin Bensin
Parameter | Toyota Calya | Honda PCX |
CO* | 0,01% | 0,01% |
CO2 | 14,1% | 14,7% |
HC* | 4 ppm | 202 ppm |
O2 | 0,04% | 0,32% |
Lamda | 1,002 | 1,007 |
Perbedaan paling menyolok adalah pada jumlah HC yang dikeluarkan sepeda motor dan mobil.
HC dari mobil yang GridOto.com uji hanya 4 ppm sedang HC di sepeda motor mencapai 202 ppm.
Artinya HC yang dikeluarkan sepeda motor 50 kali lipat lebih besar dibanding mobil.
Jadi walau kapasitas mesinnya kecil, ternyata sepeda motor merupakan menyumbangkan polutan HC ke udara yang lebih besar dibandingkan mobil.
HC ini mengindikasikan sisa bensin yang terbuang bersama asap knalpot.
HC merupakan gas buang yang bersifat racun bagi manusia dan bisa menimbulkan beberapa penyakit.
(Baca Juga: Wow, Ternyata Segini Hasil Uji Emisi Audi A3 Sportback Tahun 2017)
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) juga menyebutkan bahwa sepeda motor menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan dengan mobil diesel, bensin, bus, truk, atau bajaj sekalipun.
"44,53 persen polusi dari sepeda motor, dari mana kita hitung? Kita kalkulasi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta," kata Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Masih dari data KPBB, mobil bensin menyumbang polusi sebesar 14%, mobil diesel 2%, bus 21%, dan truk 18%.
Selain dari jumlah HC yang dihasilkan lebih tinggi, populasi sepeda motor yang besar menjadi sebab ia menjadi sumber polutan terbesar di Jakarta.
"Jumlah kendaraan di Jakarta sekitar 20 juta unit, hampir 15 juta berupa kendaraan roda dua. Sisanya sekitar 5 juta itu roda empat," tutup Safrudin.