Masalah gaji menjadi salah satu alasan, kenapa Bautista ingin pergi dari Ducati.
Menurut beberapa sumber, meskipun Bautista menjadi juara dunia ia bakal menerima gaji yang lebih rendah dari rekan setimnya Chaz Davies.
Beda gaji antara Bautista dan Davies diyakini mencapai 300 ribu Euro atau sekitar Rp 4,7 Miliar.
Dengan performa yang lebih baik, tapi gaji yang didapat lebih rendah dari rekan setimnya membuat Bautista mencari tim lain.
(Baca Juga: Bos Suzuki Sebut Timnya Harus Berterima Kasih Pada Maverick Vinales, Ini Alasannya)
Selain itu, Bautista sempat menginginkan klausul kontrak agar ia kembali ke MotoGP jika mampu menjadi juara dunia WSBK musim ini.
Namun, hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Ducati yang memiliki kontrak dengan 4 rider untuk mengendarai motor pabrikan di musim 2020 nanti.
Sementara Honda yang belum pernah menang di WSBK sejak meninggalnya Nicky Hayden, membutuhkan rider yang lebih berpengalaman di tim mereka.
Honda terakhir menang di ajang tersebut pada 2016 lalu lewat Nicky Hayden di Sepang, Malaysia.
Sosok Alvaro Bautista dirasa mampu bekerja dengan baik, apalagi ia sempat membela tim Honda Gresini di ajang MotoGP.
Honda dikabarkan bakal mendengarkan apa kemauan Bautista, termasuk jika ia ingin diturunkan di ajang Suzuka 8 Hours.
(Baca Juga: Flashback, Kenapa Sih Dulu Valentino Rossi Meninggalkan Honda di Masa Jayanya?)