Kenapa Tim Red Bull Memilih Alexander Albon? Padahal Daniil Kvyat Lebih Berpengalaman

Fendi - Selasa, 20 Agustus 2019 | 11:43 WIB

Pendatang baru Alexander Albon (kiri) menemari Daniil Kvyat (kanan) untuk tim Toro Rosso di F1 2019 (Fendi - )


GridOto.com – Baru lima bulan balap F1, Alexander Albon dipromosikan ke tim Red Bull, padahal ada Daniil Kvyat yang lebih berpengalaman.

Senin (12/8/2019), Red Bull menunjuk Alexander Albon menggantikan posisi Pierre Gasly.

Banyak yang mempertanyakan, kenapa bukan Daniil Kvyat yang lebih berpengalaman dan pernah balapan untuk tim Red Bull?

Ada yang menduga Max Verstappen kurang cocok dengan Daniil Kvyat, yang pernah jadi rekan setimnya saat di tim Toro Rosso dan juga di tim Red Bull.

(Baca Juga: Raih Podium di Jerman, Daniil Kvyat Layak Balik ke Red Bull Racing?)

Alexander Albon dan Daniil Kvyat adalah dua orang yang berpotensi masuk sebagai pengganti, tetapi Albon akhirnya yang dipilih.

Padahal Daniil Kvyat baru saja naik podium ketiga di F1 Jerman, yang merupakan podium kedua sepanjang sejarah tim Toro Rosso yang ikut balap F1 sejak 2006.

Twitter/redbullracing
Daniil Kvyat yang naik podium ketiga, foto bareng Max Verstappen sebagai pemenang F1 Jerman

Penasihat Red Bull, Dr Helmut Marko memberikan alasan untuk keputusan tersebut.

"Saya pikir Albon lebih baik," kata Helmut Marko, dilansir GridOto.com dari gpfans.com.

“Kami tahu seberapa cepat Kvyat, kami dapat mengatakan bahwa ia telah menjadi pembalap yang lebih lengkap. Namun, berdasarkan semua faktor, kami memilih Alex. ”

Helmut Marko meyakinkan bahwa kesepakatan baru Albon dengan Red Bull hanya sampai akhir musim.

Tetapi berharap pembalap Thailand itu dapat terus tampil mengesankan seolah-olah ia telah balapan sepanjang musim.

"Saya optimis," lanjut Helmut Marko.

(Baca Juga: Red Bull Ungkap Alasan Tukar Pierre Gasly dan Alex Albon di Sisa Balapan F1 2019)

“Sejujurnya itu tidak terduga bahwa dia menunjukkan kinerja yang begitu baik di tahun pertamanya,” ungkapnya.

“Selain itu, ia telah membuat kemajuan yang stabil dari satu balapan ke balapan lainnya. Kontrak Alex hanya mencakup sembilan balapan tersisa tahun ini,” tegasnya.

"Belum ada yang memutuskan siapa yang akan menjadi rekan setim Max tahun depan, sehingga Alex harus bisa bangkit dan berlomba tanpa merasakan tekanan ekstra," sebutnya.

Wah, berarti Daniil Kvyat masih memiliki kesempatan kembali memperkuat tim Red Bull nih kalau di paruh musim kedua tampil lebih bagus.