Polusi Kendaraan Mengkhawatirkan, Angka Harapan Hidup Masyarakat Turun

Harun Rasyid - Sabtu, 17 Agustus 2019 | 14:16 WIB

Ilustrasi tingginya polusi udara akibat emisi kendaraan di Jakarta dan sekitarnya. (Harun Rasyid - )

Kartini mengungkapkan, Kementerian Kesehatan kali ini bekerja sama dengan BPTJ untuk menggeser pola pergerakan masyarakat ke transportasi publik

"Polusi di Jakarta sudah parah, masyarakat harus mengubah kebiasaannya dengan naik transportasi publik dan meningkatkan aktivitas fisik," ungkap Kartini.

Kartini melanjutkan, aktivitas fisik untuk kesehatan dilakukan dengan intensitas sedang 4 sampai 5 kali per minggu selama minimal 30 menit.

"Aktivitas fisik ini misalnya bisa dilakukan saat berjalan kaki menuju layanan angkutan umum misalnya dari stasiun ke tempat pemberhentian bus,” jelas Kartini.

(Baca Juga: Kementerian ESDM Lakukan Road Test BBM Jenis Baru B30, Hingga 50 Ribu Kilometer)

Lebih lanjut Bambang menambahkan, transportasi di Jabodetabek terus berkembang walaupun seluruhnya belum terintegrasi.

"Pemerintah saat ini gencar mengembangkan transportasi massal dan trotoar, jadi masyarakat harus manfaatkan hal ini juga agar macet dan polusi berkurang," pungkasnya.