"Saat 0-80% waktu chargingnya sangat singkat itu karena daya listrik dari stasiun pengisian diberikan sangat besar. Kalau di atas 80% menjadi melambat karena untuk keselamatan baterai tersebut, agar tidak cepat rusak karena arus listrik yang besar," sebut Didi.
Untuk itu, mengapa ketika baterai benar-benar kosong bisa diberi arus listrik yang besar.
(Baca Juga: Yuk Kita Bedah, Ini Komponen-komponen yang Ada Di Mobil Listrik)
Selain untuk safety, faktor waktu pun menjadi pertimbangan.
Mobil listrik seperti Tesla yang menggunakan baterai lithum-ion mampu berjalan cukup jauh walau baterai sekitar 80%.
Jadi hanya dengan waktu sekitar 30 menit saja dengan arus listrik mencapai 72 kilowatts (kW), mobil sudah siap berjalan kembali.
Dan Tesla juga menyebutkan bahwa pengisian baterai diatas 80% biasanya tidak terlalu dibutuhkan.
(Baca Juga: Ini Faktor yang Menyebabkan Daya Baterai Mobil Listrik Cepat Habis)
Tesla pun kini sudah mengembangkan supercharger V3 yang mampu memberikan daya pengecasan mencapai 250 kilowatts (kW).
Mobil akan mampu berjalan 120 kilometer hanya dengan 5 menit pengecasan.
Atau dalam satu jam charging saja mobil listrik tersebut mampu berjalan 1.609 kilometer.
Edan enggak tuh?