Gridoto.com - Maraknya meningkatkan daya mesin dengan melakukan remap ECU pada mobil kini sedang merebak.
Remap ECU diklaim bisa meningkatkan tenaga mesin lebih dari 10%.
Namun, apa sobat tau bahaya remap ECU bila tidak dilakukan oleh orang benar-benar kompeten dibidangnya?
Melakukan remap ECU tidak boleh sembarangan.
Hal ini karena berhubungan dengan software pada sistem mobil untuk mengontrol kinerja mesin mobil secara keseluruhan.
(Baca Juga: Ubah Timing Pengapian Saat Remap ECU, Apa Harus Naik Oktan Bensin?)
Bila dilakukan oleh orang yang kurang tepat atau tidak ahli akan membuat remap ECU menjadi gagal.
"Untuk remap ECU betul enggak boleh dilakukan oleh sembarangan orang, harus orang-orang yang paham betul. Selain itu peralatan remap ECU seperti laptop yang digunakan juga harus memiliki spesifikasi khusus," buka Asep Rukmaya atau akrab disapa Asep McGyver.
Mengapa spesifikasi laptop harus benar-benar bagus, hal ini karena saat melakuka transfer data dari laptop melalui software khusus ke mobil enggak boleh terputus.
Bila ada data yang terputus atau saat transfer data terhambat maka data di ECU bisa corrupted atau rusak.
"Kalau sudah rusak kemungkinan mesin enggak mau nyala dan akan bermasalah dikemudian hari, jadi itu penting untuk diperhatikan," tambah pria yang ahli dalam remap ECU.
(Baca Juga: Tenaga Mesin Diesel Kalau Di-remap ECU-nya Lebih Besar dari Bensin?)
Saat melakukan remap ECU pun konektor ke OBD (On Board Diagnostic) harus benar-benar rapat.
Bila ada satu saja jalur pada OBD terputus saat transfer data, itu juga bisa menyebabkan rusaknya data di ECU.
Maka yang harus diperhatikan saat melakukan remap ECU adalah peralatan atau tools yang digunakan oleh tuner.
Kalau ditangan yang ahli nggak perlu khawatir sob.