Namun saat masuk rute yang naik-turun perbukitan, diiringi belokan tajam, kadar adrenalin bertambah.
Berkendara agak agresif, dengan takometer bar agak tinggi ternyata tidak menambah boros sedotan bensin. Pasalnya juga diiringi sering menutup gas. Tercatat konsumsi BBM menjadi 48 km/liter.
Etape terakhir Kintamani-Denpasar yang sudah banyak dihiasi trek lurus. Perkiraan bensin menjadi agak boros.
Karena diujung mendekati kota Denpasar, sekalian mencari top speed. Selain itu sudah banyak lampu merah dan kendaraan lain.
Nyatanya masih bisa menggapai final konsumsi BBM, yakni di angka 50,2 km/liter.
Oh iya, top speed yang tercapai yakni 112 km/jam.